SUKABUMIUPDATE.com - Jakarta - Anak terkadang suka membicarakan teman mereka. Jika masih dalam koridor yang positif, pembicaraan itu mungkin bisa membuat anak termotivasi untuk melakukan kegiatan yang baik juga.
Yang perlu diwaspadai orang tua apabila anak membicarakan keburukan temannya atau bergosip. Kalau terus dibiarkan, bukan tidak mungkin anak akan berpotensi menjadi perisak dan tak baik untuk diri sendiri.
Profesor Departemen Psikologi dari Universitas Alabama, Amerika Serikat, Kristina L McDonald mengatakan anak-anak yang beranjak remaja kerap membicarakan temannya supaya dia lebih disukai oleh kelompoknya. Kebiasaan bergosip akan membuat anak tersebut lekas populer dan menarik perhatian banyak orang.
Orang tua tak bisa membiarkan kebiasaan bergosip ini terjadi terus-menerus. Kristina L McDonald mengatakan, orang tua bisa membantu anak menghentikan kebiasaan tersebut sebelum kebablasan.
Pertama, ajak anak berempati dengan kondisi orang lain. Tak ada yang tahu pasti kenapa teman yang dia perbincangkan bersikap seperti itu dan apakah penting untuk dibahas bersama orang lain.
Kedua, ajak anak mengenali pembicaraan yang negatif. Ingatkan mereka tentang dampak gosip yang bisa menyakiti orang lain. Bayangkan jika dia yang menjadi korban gosip, apa yang akan dia rasakan dan lakukan?
Ketiga, sampaikan kepada anak bahasan apa saja yang sensitif dan tak perlu diumbar kepada orang lain. Misalnya, ketika seorang teman dihukum karena berbuat salah, ada masalah dalam keluarga, dan berbagai masalah yang bisa menimbulkan rasa malu.
Keempat, bantu anak melakukan kegiatan positif. "Bantu anak memilih dan melakukan kegiatan lain yang lebih baik," kata dia. Dalam hal ini, orang tua bisa membantu anak memilih topik pembicaraan yang bagus untuk dibahas bersama teman seusianya.
Sumber: Tempo