SUKABUMIUPDATE.com - Perbincangan di rumah tentang kondisi politik terutama menjelang Pilpres 2019 terkadang tak terelakkan. Suami, istri, anak, bahkan kerabat turut ambil bagian dalam percakapan yang seru tentang politik.
Ketua Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau PKBI, Ichsan Malik mengajak setiap anggota keluarga untuk lebih toleran dan saling menghargai perbedaan. Dalam menentukan pilihan di Pilpres 2019 misalnya, suami istri dan seluruh anggota keluarga harus saling menghormati keputusan masing-masing.
"Kita banyak menghadapi perbedaan pilihan di Pilpres 2019. Ibu memilih calon x, bapak calon y, anaknya terbagi memihak ibu atau bapak," kata Ichsan Malik di Jakarta. "Mungkin si anak tidak memihak siapa pun, namun dipaksa memilih. Ketika menghadapi perbedaan ini, kita harus toleran dan saling menghargai."
Saat menghadapi konflik keluarga, dia menjelaskan, ada tiga reaksi yang biasanya muncul. Pertama ngamuk atau marah, kedua duduk bersama dan berdiskusi, serta ketiga pergi atau diam. Sayangnya, menurut Ichsan Malik, keluarga Indonesia cenderung marah atau diam. "Akhirnya, masalah tidak teratasi, memupuk intoleransi, dan menambah masalah baru," kata dia.
Ichsan Malik menyarankan agar setiap keluarga membiasakan duduk bersama dan berani menghadapi perbedaan. "Namanya saja Pilpres, ada pilihan dan konstentasi dengan karakter masing-masing. Kita perlu ingat bersama-sama bahwa ini adalah pemilihan presiden, bukan urusan perang," ucapnya.
Keluarga, Ichsan Malik melanjutkan, adalah energi dan sumber dalam hal apa pun. "Keluarga tidak bisa ditukar dengan apa pun," katanya.
Sumber: Tempo