SUKABUMIUPDATE.com - Setelah pulang liburan dari negara berhawa dingin, kulit terasa lebih kering atau berminyak. Itu bukan masalah berarti, bila Anda segera mengatasinya. Reaksi itu ditimbulkan akibat perubahan iklim dan kondisi kulit wajah masing-masing. Perbedaan suasana liburan maupun bekerja turut mempengaruhi kualitas kulit wajah.
Pakar estetika Olivia Ong menelaah perubahan kulit itu dua sisi, yaitu saat berada di negara berhawa dingin bahkan bersalju, dan kondisi iklim Tanah Air. Mengingat Indonesia beriklim tropis, kondisi kulit wajah kita normal cenderung berminyak. Selama berlibur, tentu telah membawa skin care agar bisa beradaptasi dengan kondisi dingin dan bersalju.
Namun setelah liburan, kulit akan kembali penyesuaian dengan iklim semula. Jadi wajar, bila kulit kita bereaksi. Ada yang mengeluhkan menjadi terlihat lebih kusam, berminyak atau berisiko timbul jerawat serta komedo. Anda dapat menghindari kondisi tersebut, bila kembali merawat wajah sesuai jenis kulit dan kondisi iklim saat ini.
Pendiri Jakarta Aesthetic Clinic itu menyarankan untuk melakukan dua kali melakukan pembersihan usai liburan. "Urutan membersihkan kulit wajah pun sederhana dan seperti biasa, yaitu susu pembersih, sabun wajah, terakhir toner. Tak lupa, gunakan tabir surya ataupun pelembap secukupnya, tidak perlu berlebihan,” ujar dr Olivia kepada Tempo.
Ia pun mengingatkan tidak perlu membersihkan wajah dengan tekanan kuat. Aktivitas itu mengakibatkan eksfoliasi berlebihan dan berisiko kulit menjadi kering. Cukup dengan gerakan memutar yang ringan dan berulang-ulang.
Asupan dan pola hidup sehat juga tetap dijaga. Banyak minum air putih di kondisi dingin maupun panas berfungsi sama untuk menstabilkan kadar air dalam tubuh, termasuk wajah. Tak lupa, variasikan konsumsi sayuran dan buah-buahan.
Terakhir, Olivia Ong berpesan bila kondisi kulit wajah menjadi bermasalah, meskipun sudah dirawat dengan skin care yang biasa, berkonsultasilah ke dokter estetika. Tahapan ini penting untuk tidak memperparah dengan penggunaan produk-produk instan atau mengikuti rekomendasi dari sejawat yang belum tentu tepat di masing-masing kulit.
Sumber: Tempo