SUKABUMIUPDATE.com - Risiko stroke meningkat seiring pertambahan usia. Hal itu dibenarkan spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit YPK Mandiri Jakarta, dr. Arief Wibowo, SpPD.
Arief menjelaskan berdasarkan sejumlah jurnal kesehatan dari luar negeri, usia perempuan lebih panjang ketimbang laki-laki. Itu sebabnya, perempuan menjadi lebih berisiko terkena stroke.
"Selain itu, perempuan rentan terhadap penyakit autoimun yang memicu pengentalan darah. Pengentalan darah memicu terjadinya stroke. Hal lain yang mesti dicamkan, wanita yang obesitas lebih rentan kena penyakit stroke ketimbang laki-laki yang gemuk," ujar Arief.
Buat yang telah pulih dari penyakit stroke, gaya hidup mesti diubah. Pola makan dengan gizi seimbang dan olahraga teratur mesti diterapkan. Namun beberapa jenis olahraga tidak direkomendasikan buat mereka yang pernah kena stroke, yakni olahraga dengan intensitas tinggi, misalnya tenis, bulutangkis, futsal, bola basket, bola voli, dan angkat besi.
"Sementara olahraga yang disarankan untuk mantan penderita stroke yakni jalan kaki, jalan cepat, dan lari asal tidak sampai belasan kilometer. Selain itu, bersepeda dan berenang,” kata Arief.
“Olahraga buat mantan penderita stroke bermanfaat untuk mempercepat proses pemulihan, menurunkan berat badan, dan memperlancar sirkulasi darah. Yoga juga disarankan karena bermanfaat menghilangkan kaku pada otot dan sendi serta meningkatkan fleksibilitas tubuh," tambah Arief.
Sumber: Tempo