SUKABUMIUPDATE.com - Jurnalis dan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, memberi sejumlah tip kepada generasi muda di Indonesia terkait cara menjadi pembentuk opini publik di masyarakat.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan 2018, dalam acara Millenial Movement yang digelar MAARIF Institute, Najwa Shihab menyebut ada sejumlah langkah penting bagi anak muda jika ingin menjadi pribadi yang bisa berpengaruh di masyarakat.
Najwa mengenang masa-masa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang menjadi masa ia banyak mencari pengalaman organisasi dan bernegosiasi.
“Saya belajar mempengaruhi orang sejak kuliah. Kuliah itu bukan hanya soal IPK. Itu soal pengalaman, memori yang kita ciptakan, keterampilan yang kita latih, dan bagaimana kemampuan bernegosiasi meyakinkan orang, dan kita aktif. Bukan mahasiswa kupu-kupu ya istilahnya, kuliah-pulang,” terang Najwa di Hotel Aryaduta, Sabtu 10 November 2018.
Saat menjadi mahasiswi di FH UI, Najwa pernah menjadi Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN Law Student Association (ALSA). Atas pengalaman itulah, Najwa menjadi sering datang bertemu dengan senior,, bertemu dengan sejumlah stakeholder, perusahaan, dan berbagai instansi.
“Saya jadi Seksi Dana, datang bertemu senior, tidak malu menemui perusahaan kasih tahu ada kegiatan mahasiswa. Lalu waktu saya jadi Seksi Acara, alumni saya ajak, ayo dong datang," kenangnya.
Najwa menilai pengalaman yang dia alami seharusnya bisa lebih dilampaui oleh generasi muda masa kini. Apalagi dengan keterbukaan informasi dan teknologi, seharusnya anak muda masa kini bisa mendapatkan prestasi dan pengalaman organisasi yang lebih banyak dan lebih baik.
Najwa pun bercerita perjalanan dia sampai akhirnya bisa menjadi jurnalis di televisi. Awalnya, dia seringkali menjadi LO bagi pembicara di kampus UI. Begitu pula ketika Najwa menjadi Seksi Komunikasi dan Publikasi, dia banyak berinteraksi dengan media massa, khususnya majalah dan media cetak. Ketika itulah dia mendapatkan jaringan dan akses magang di RCTI. Sejak itulah Najwa mulai serius di dunia media televisi, dengan melanjutkan karya di Metro TV sampai memiliki program sendiri, Mata Najwa, dan kini memiliki jaringan televisi sendiri yakni Narasi TV.
“Semua skill itu saya dapatkan saat mahasiswa, jadi jangan anggap enteng kegiatan seperti membuat proposal, lalu ketemu meyakinkan orang kenapa ini penting. Kenapa mahasiswa harus didukung, karena sejak jadi mahasiswa lah saya punya kesempatan bertemu orang yang berbeda-beda, dan orang dari seluruh Indonesia,” terang Najwa.
Najwa berpesan agar generasi muda jangan terbiasa bermain atau berkumpul hanya dalam lingkungan komunitasnya sendiri. Selagi masih menjadi mahasiswa, anak muda perlu menjaring pertemanan dengan beragam orang dari berbagai latar belakang, suku, ras, dan agama.
“Apapun kesempatan mengasah skill itu perlu untuk melatih sensitivitas budaya, dan itulah yang saya alami dan saya bisa merasakan manfaatnya sekarang,” ujar Najwa Shihab.
Sumber: Tempo