SUKABUMIUPDATE.com - Buku Braille mesti dirawat dengan cara yang berbeda dibanding jenis buku pada umumnya. Pada buku bertuliskan huruf Braille, bukan hanya material kertas saja yang harus dijaga keutuhannya, melainkan pula titik-titik timbul yang ada di dalamnya.
"Karena itu, buku Braille tidak boleh ditumpuk dan harus dalam keadaan berdiri," ujar staf perpustakaan Yayasan Mitra Netra, Endah Triwahyuningsih, saat dihubungi Minggu 28 Oktober 2018.
Menurut Endah, peletakkan buku Braille menjadi penting karena dalam jangka waktu tertentu, titik timbul pada buku Braille akan melesap dan permukaan kertas kembali rata. Padahal, bila ada salah satu titik yang yang tenggelam, maka tulisan pada buku dan informasinya menjadi tidak jelas.
Selain tak boleh ditumpuk, meletakkan buku Braille jangan terlalu rapat atau berdempetan. "Dibutuhkan ruang penyimpanan yang lebih besar atau renggang untuk buku-buku Braille," ujar Desi Pujianti, pemilik toko buku di Jalan Kuta Legian, Bali.
Bila titik timbul pada buku Braille sudah mulai tenggelam, buku akan ditarik ulang untuk dikoreksi atau bahkan diproduksi ulang. "Saya biasanya akan meminta percetakan huruf Braille, seperti di Mitra Netra untuk mencetak bagian yang hilang atau tenggelam," ujar seorang staf pengajar di sekolah luar biasa pembina tingkat nasional, Yani Kasfam.
Sumber: Tempo