SUKABUMIUPDATE.com - Punya pacar atau suami tentu sebuah kebanggaan bagi sebagian wanita. Namun kebanggaan ini jangan sampai membuat kamu mengarah ke perilaku singlism kepada temanmu. Istilah singlism diciptakan psikologi sosial Harvard Bella DePaulo yang mengarah pada stigmatisasi terhadap orang dewasa yang masih lajang.
Mengutip laman Purewow, DePaulo mengatakan stigmatisasi itu seringkali tanpa disadari dilakukan oleh seseorang. Untuk memastikan kamu tidak sengaja melakukannya terhadap teman atau kerabat yang jomblo, sebaiknya hindari kalimat berikut ini saat berbincang dengan mereka.
#1. “Biarkan aku menjodohkanmu dengan saudara atau teman kerjaku"
Niat kamu ini sangat baik. Tapi jika temanmu butuh bantuan untuk mencari pacar, dia pasti akan meminta kepadamu tanpa sungkan. Jika tidak, niatmu itu akan membuatnya canggung untuk menolak.
#2. "Jangan khawatir, kamu akan segera menemukan belahan jiwa."
Ini berarti bahwa menjadi lajang harus menjadi perhatian. Sementara temanmu mungkin khawatir tentang menemukan pasangan, tapi sangat penting untuk menyadari mungkin saja, dia benar-benar bahagia tanpa pacar, atau pasangan.
#3. "Bagaimana bisa kamu masih lajang?"
Ya, ini biasanya dimaksudkan sebagai pujian. Misalnya, "Kamu baik sekali, tapi kenapa belum ada yang melirik!". Tentu pertanyaan ini tidak dapat dijawab temanmu. Justru dia akan mereasa harus membenarkan menjadi lajang.
#4. "Aku tidak pernah menyukai mantanmu."
Kami akan mengakui bahwa ini sulit dihindari, terutama jika temanmu sangat sedih setelah putus. Meskipun tergoda untuk membantu mereka melupakan mantan pacarnya, tapi ingat selalu ada kemungkinan bahwa mereka akan kembali bersama.
#5. Mengatakan apapun tentang jam biologisnya.
Ini berlaku untuk wanita manapun, terlepas dari status hubungannya.
Sumber: Tempo