SUKABUMIUPDATE.com - Kesadaran dalam memilah sampah merupakan tahap awal dari keberhasilan mengatasi persoalan sampah yang hingga saat ini masih menjadi tantangan besar, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014, tingkat perilaku memilah sampah di rumah tangga masih sangat kecil, yakni baru mencapai 18,84 persen.
Ketua Umum Asosiasi untuk Kemasan dan Daur Ulang bagi Lingkungan Indonesia yang Berkelanjutan (PRAISE) Sinta Kaniawati mengungkapkan dalam menyikapi masalah sampah, mengubah persepsi dan kebiasaan masyarakat mengenai sampah adalah hal yang penting.
“Perlu disadari bersama bahwa kunci dari bernilai atau tidaknya sampah terletak pada pemilahan sampah yang tepat,” tuturnya, baru-baru ini.
Untuk mendukung gerakan memilah sampah, PRAISE mengajak masyarakat untuk mulai aktif memilah sampah. Salah satu, dengan menempatkan 100 dropping box.
Dropping box ini ditempatkan di sekitar Jakarta seperti di pertokoan, fasilitas publik, perkantoran, dan institusi pendidikan.
Warga dapat langsung memilah dan membuang kemasan bekas pakai di dropping box sesuai dengan pengelompokan yang sudah disediakan, yaitu kertas (kemasan karton, kertas, dan kardus) dan non kertas (botol, plastik, kaleng minuman, botol kaca, sachet, dan kantong plastik).
Upaya ini diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih aktif memilah sampah di lingkungan sekitarnya.
Sumber: Tempo