SUKABUMIUPDATE.com - Banyak pasien disarankan mengkonsumsi vitamin B khususnya mereka yang punya risiko penyakit kronis. Tujuannya, untuk mencegah penyusutan kadar vitamin B di dalam tubuh. Hal tersebut terungkap dalam gelar wicara "Kenali Gejala dan Dampak Fatal Neuropati" di Jakarta, pekan ini. Pertanyaan yang kerap muncul di kalangan awam, amankah mengkonsumsi vitamin B setiap hari?
Dr. Yoska Yasahardja dari PT Merck Tbk. menjelaskan, bagi yang tidak punya risiko penyakit kronis, tidak masalah mengonsumsi vitamin B secara rutin. Ada yang mengonsumsi vitamin B selama setahun, lalu berhenti selama sebulan, kemudian melanjutkan lagi setahun berikutnya. Vitamin B relatif, kata Yoska, relatif lebih aman dikonsumsi. Masalahnya kadang orang takut mengonsumsi suplemen vitamin karena takut terkena mag.
"Sebenarnya, suplemen vitamin apa pun berisiko mengundang mag walaupun rendah. Kalau lambung Anda sangat sensitif, sebaiknya makan dulu baru mengkonsumsi vitamin," terang Yoska kepada tabloidbintang.com. Sementara Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Pusat dan Konsultan Neurologis, dr. Manfaluthy Hakim, Sp S(K) menyatakan sifat vitamin B adalah larut dalam air.
"Bila kadar vitamin B di dalam tubuh berlebih otomatis akan dikeluarkan melalui urine. Benar-benar dibuang. Sampai hari ini saya belum pernah menemukan kasus pasien keracunan vitamin B karena tubuh punya mekanisme otomatis membuang saat berlebih. Itulah hebatnya tubuh kita yakni membuang apa yang memang tidak dibutuhkan," ujar Manfaluthy.
Sumber: Tempo