Ini Penyebab Boros Saat Liburan, Jangan Terjebak

Minggu 17 Juni 2018, 02:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Saat tengah menikmati hari libur, kegiatan apa pun bisa Anda lakukan, termasuk berbelanja dan menghabiskan uang. Apalagi bila hari libur Lebaran seperti sekarang dimanfaatkan untuk mudik atau berwisata.

Harus diketahui bahwa waktu libur adalah saat Anda berpotensi melakukan kesalahan dalam pengelolaan dan pembelanjaan dana. Berikut ini lima kesalahan keuangan yang biasa dilakukan saat liburan.

Menggunakan kartu kredit  Saat membelikan hadiah untuk orang di kampung, harga terkadang tidak dipermasalahkan. Dibanding uang tunai, mungkin Anda lebih memilih menggunakan kartu kredit untuk pembayaran.

Namun hati-hati dengan kartu kredit yang berafiliasi dengan merchant, yang banyak mengeluarkan penawaran menarik. Anda bisa tergoda dengan cicilan nol persen selama periode tertentu atau pembayaran pada bulan depan. Pastikan membaca semua ketentuan sebelum memutuskan menggunakan kartu kredit.

#Pemborosan karena promosi toko
Anggaran untuk acara di kantor, misalnya, Rp 660 ribu. Namun pelayan toko menawarkan potongan Rp 330 ribu setiap pembelian kedua dengan nilai pembelian pertama Rp 1 juta.

Anda pun menghabiskan Rp 1,3 juta demi mengejar potongan harga yang ditawarkan. Jangan tergoda. Ini hanyalah sebuah taktik pemasaran, yang sengaja dirancang supaya konsumen menghabiskan lebih banyak uang dari yang sudah direncanakan.

#Berbelanja di laman yang tidak aman
Diskon belanja online adalah yang terbaik. Namun, jika tidak melihat ikon gembok tertutup di sebelah URL laman, sudah pasti situs itu penuh risiko untuk bertransaksi lewat kartu kredit. Risiko itu antara lain kartu kredit bisa diretas lewat iklan atau surat elektronik sampah yang tiba-tiba bermunculan di kotak masuk.

#Melupakan anggaran hari libur
Saat libur, Anda tentu ingin mengirimkan kartu pos kepada keluarga dan rekan di daerah asal, belum termasuk oleh-oleh yang ingin dibagikan sebagai suvenir. Pos ini tentu saja membutuhkan dana di luar anggaran hari libur. Solusi yang tepat adalah membuat catatan barang yang ingin dibeli dan usahakan pisahkan dengan anggaran lain.

#Menyisihkan uang ke tabungan darurat
Para ahli mengatakan Anda harus memiliki tabungan 3-6 bulan gaji yang disisihkan untuk keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau perbaikan mobil. Tambahkan dalam anggaran belanja sekarang untuk mengisi pos itu. Jika tak terpakai saat ini, uang tersebut bisa dipakai untuk keperluan pada masa mendatang.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 19:00 WIB

GRIB Jaya Cibeureum Apel Siaga Ayep-Bobby untuk Pilkada Kota Sukabumi

Ayep berharap pelaksanaan pencoblosan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Calon Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki saat apel siaga bersama GRIB Jaya PAC Kecamatan Cibeureum pada Sabtu (23/11/2024).  | Foto: Tim Ayep Zaki
Sehat23 November 2024, 19:00 WIB

Kenali Kolesterol Tinggi pada Anak : Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Kolesterol tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi anak-anak pun bisa menderita penyakit ini.
Ilustrasi anak terkena kolesterol tinggi (Sumber : Freepik/@freepik)
Life23 November 2024, 18:00 WIB

Doa untuk Ibu Hamil Agar Persalinan Lancar dan Diberikan Kemudahan

Doa merupakan bentuk permohonan dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam proses persalinan.
Ilustrasi -  Doa merupakan bentuk permohonan dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam proses persalinan. (Sumber : pixabay.com/@mochow11)
Sukabumi Memilih23 November 2024, 17:58 WIB

Kumpul di Ciracap, PKB, PPP, dan Golkar Perkuat Koalisi untuk Pilkada Sukabumi

Kegiatan diawali jalan santai, senam, pembacaan doa, dan pembagian doorprize.
Dadang Hermawan di HUT Partai Golkar ke-60 tahun di Curug Luhur, Kampung Cikawung, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 17:22 WIB

Banjir dan Pergerakan Tanah di Sagaranten Sukabumi, Perlu Relokasi Jalan dan Normalisasi Sungai

Petugas melakukan asesmen dan membantu warga yang terdampak.
Kondisi jalan yang terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa