SUKABUMIUPDATE.com - Perut kosong dan telat makan adalah dua hal yang harus dihindari jika tidak ingin penyakit maag kumat. Namun di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan berpuasa selama lebih dari 12 jam sehari. Mungkinkah penderita maag ikut berpuasa?
Menurut dr Julia Dewi, Mgizi, SpGK, spesialis gizi klinik dari RSUD Cianjur, penderita maag masih boleh ikut berpuasa dengan kondisi tertentu. “Penderita maag dengan kelainan anatomis, misalnya ada luka di saluran cerna, ditandai dengan nyeri hebat dan BAB disertai darah, tidak dianjurkan berpuasa hingga kondisinya membaik,” ujar Julia.
Bagi penderita maag yang ingin menjalani puasa, Julia menekankan untuk sangat memperhatikan pola makan dan pemilihan makanan sehingga tidak memicu munculnya gangguan lambung.
Seperti apa pola makan yang dianjurkan bagi penderita maag agar bisa tetap lancar berpuasa? Julia menjabarkan sebagai berikut.
- Hindari makanan dengan bumbu-bumbu yang merangsang, terlalu asam dan terlalu pedas. Juga batasi makanan yang digoreng, misalnya hanya satu macam saja sekali makan.
- Menghindari makanan yang banyak mengandung gas, seperti ubi, sawi, brokoli, kol, nangka, pisang, dan minuman bersoda.
- Menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan cokelat, yang akan memicu peningkatan asam lambung dan terjadinya diuresis atau sering buang air kecil.
- Tidak langsung tidur setelah makan, tapi berikan jeda waktu lebih-kurang satu jam, sehingga asam lambung tidak berbalik ke tenggorokan.
- Makanlah dengan porsi bertahap, tidak langsung banyak.
- Bentuk makanan dipilih disesuaikan dengan kondisi penderita, misalnya makanan lunak untuk pasien ketika terjadi gangguan lambung.
- Hindari stres, karena stres akan memicu pengeluaran asam lambung.
Sumber: Tempo