Dijamin, Anda Baru Tahu Manfaat Cabai yang Satu Ini

Jumat 20 April 2018, 06:52 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Cabai memang pedas, tapi manfaat cabai sangat besar. Tak percaya? Zat kimia yang membuat cabai terasa pedas ternyata dapat menghambat pembentukan tumor saluran pencernaan.

Peneliti di University of California, San Diego School of Medicine, melaporkan bahwa konsumsi capsaicin, bahan aktif dalam cabai, menghasilkan aktivasi kronis reseptor pada lapisan sel yang melapisi usus tikus, memicu reaksi yang akhirnya memangkas risiko tumor pada kolon atau usus besar. Temuan ini dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Investigation.

Reseptor atau saluran ion yang disebut TRPV1 awalnya ditemukan dalam sel saraf sensorik. Reseptor itu berfungsi sebagai penjaga sel dari panas, keasaman, dan zat kimia pedas di lingkungan. "Semua itu merupakan rangsang yang berbahaya bagi sel," kata Eyal Raz, peneliti utama studi tersebut. "TRPV1 dideskripsikan sebagai reseptor nyeri molekuler."

Raz dan timnya menemukan TPRV1 juga diekspresikan oleh sel epitel usus. Molekul penerima sinyal itu diaktivasi oleh reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR). EGFR adalah pendorong proliferasi sel dalam usus karena lapisan epitel usus diganti setiap empat hingga enam hari.

"Aktivitas EGFR level dasar diperlukan untuk memelihara pergantian sel normal dalam usus," kata Petrus de Jong, peneliti studi itu. "Namun, bila pengiriman sinyal EGFR dibiarkan tak terkendali, risiko perkembangan tumor sporadis akan meningkat."

Para peneliti menemukan, begitu diaktivasi oleh EGFR, TPRV1 akan menginisiasi umpan balik negatif langsung pada EGFR, meredamnya untuk mengurangi risiko pertumbuhan dan perkembangan tumor usus yang tak diinginkan. Mereka menemukan bahwa tikus yang secara genetis dimodifikasi kehilangan reseptor TRPV1 akan mengalami tingkat pertumbuhan tumor usus lebih tinggi daripada tikus normal.

"Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa TRPV1 pada epitel bekerja sebagai penghambat tumor dalam usus," kata De Jong.

Studi molekuler terhadap sampel kanker usus besar manusia belum lama ini mengungkap mutasi ganda dalam gen TRPV1. Namun Raz mencatat tak ada bukti langsung bahwa defisiensi TRPV1 adalah faktor risiko kanker colorectal pada manusia. "Asosiasi langsung antara fungsi TRPV1 dan kanker colorectal manusia harus dilanjutkan dalam studi klinis mendatang," ujarnya.

Namun, jika terbukti kasusnya seperti itu, studi yang dilakukan Raz dan timnya menunjukkan bahwa capsaicin bisa menjadi penawarnya. Capsaicin menyebabkan iritasi pada mamalia, membangkitkan sensasi terbakar jika terkena kulit. Capsaicin telah digunakan secara luas sebagai cairan analgesik. Iritasi yang disebabkan oleh capsaicin dapat menenangkan saraf, membuat mereka tak bisa melaporkan rasa nyeri dalam periode yang cukup lama.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa