SUKABUMIUPDATE.com - Tak semua orang cocok memakai lensa kontak dengan berbagai penyebab. Meski demikian, tak sedikit pula yang memaksakan memakai alat bantu lihat ini karena dianggap lebih praktis dibanding kacamata, terutama untuk berolahraga atau aktivitas fisik lain.
Alhasil, tak sedikit pula mata pemakai lensa kontak yang menjadi merah sekaligus menjadi peringatan ada yang tak beres. Lensa kontak memang terlihat kecil dan tak berbahaya. Tapi perlu diingat, lensa itu adalah benda asing di mata.
Ada beberapa penyebab mata memerah ketika mengenakan lensa kontak, misalnya penggunaan yang terlalu lama. Ada pula beberapa penyebab lain dan berikut di antaranya, seperti dilansir Very Well.
#Konjungtivitis papiler raksasa
Disebut juga giant papillary conjunctivitis (GPC), yakni kondisi yang paling umum dialami oleh pemakai lensa kontak. GPC adalah jenis peradangan akibat adanya benda asing di mata. Lensa kontak kadang membuat iritasi konjungtiva. GPC menyebabkan mata merah dan gatal dan membuat lensa kontak bergerak memutar di mata.
#C.L.A.R.E
Kependekan dari contact lens-induced red eye, yakni mata merah akibat bakteri atau reaksi terhadap racun yang biasa dihasilkan bakteri di mata. Racun yang biasanya bisa dikeluarkan dengan cara mengedipkan mata kini justru menempel di lensa kontak. Racun yang menumpuk pun menyebabkan mata merah. C.L.A.R.E biasanya terjadi pada mereka yang tidur tanpa melepas lensa kontak.
#Air perendam
Mata merah juga bisa disebabkan oleh alergi terhadap cairan perendam lensa kontak. Alergi bisa sering terjadi, meski kita menggunakan merk yang sama selama bertahun-tahun. Obat tetes mata pelumas lensa kontak juga mengandung zat-zat yang bisa menyebabkan alergi.
#Alergi mata
Mereka yang menderita alergi mata sering kesulitan memakai lensa kontak. Biasanya akibatnya adalah mata gatal sehingga tangan ingin terus mengucek sehingga menyebabkan sobek pada kornea atau selaput mata. Lensa kontak bisa berperan sebagai penampung kotoran dan debu di udara sehingga menyebabkan alergi mata semakin parah.
#Ulser kornea
Ulser kornea atau luka pada kornea selalu dianggap serius di bidang kesehatan mata. Gejala umumnya adalah mata merah. Kita juga sering merasa ada yang mengganjal di mata, lebih sensitif terhadap cahaya, luka sobek dan sakit. Bila merasakan gejala seperti ini, segera ke dokter mata. Ulser kornea bisa menyebabkan luka di kornea dan berkurangnya penglihatan secara permanen, bahkan kebutaan.
#Lensa tidak cocok
Lensa kontak yang terlalu sempit bisa menyebabkan aliran darah di bawahnya terhambat, begitu juga aliran oksigen ke kornea. Di pagi hari, saat baru mengenakan lensa kontak, mata terasa normal. Tapi di siang hari, mata mulai memerah dan perih. Lensa kontak yang terlalu longgar juga bisa menyebabkan mata merah karena selalu bergerak setiap kali mata berkedip dan terasa ada yang mengganjal di mata. Jangan pernah menggunakan lensa yang sudah rusak atau sobek karena bagian yang sobek bisa menggores mata. Satu goresan kecil bisa membuat kornea berlubang dan membuka jalan bagi bakteri untuk masuk ke mata dan menyebabkan infeksi.
#Sindrom mata kering
Kita mungkin tidak mengalami sindrom mata kering tapi hal itu bisa terjadi ketika memakai lensa kontak. Untuk menjadi pemakai lensa kontak, kita harus memiliki lapisan air mata yang sehat. Lensa kontak bisa menyebabkan setiap lapisan kering sehingga proses pelumasan mata pun tak bisa dilakukan. Sindrom ini biasanya semakin parah di siang hari, menyebabkan mata merah dan gatal. Bila mata tergolong kering, berarti kita tak boleh terlalu lama mengenakan lensa kontak dalam sehari.
Sumber: Tempo