SUKABUMIUPDATE.com - Meski akses informasi makin terbuka, masih banyak remaja putri yang terjebak mitos seputar menstruasi. Hal tersebut diakui dr. Botefilia Budiman, SpOG. KFER dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Mitos pertama, anggapan bahwa selama menstruasi perempuan dilarang minum air dingin karena konsumsi air dingin diyakini membuat darah haid membeku.
"Minum air dingin boleh. Kalau air dingin bikin darah menstruasi membeku itu mitos. Air dingin masuk dari saluran cerna, sementara darah haid dari tempat lain," ujar Botefilia ditemui dalam peluncuran buku saku "Sehat dan Bersih Saat Menstruasi" yang digagas Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,POGI, dan didukung PT Mundipharma Healthcare Indonesia di Jakarta, belum lama ini.
Mitos kedua, minuman penghilang rasa nyeri mematikan nyeri menstruasi selamanya. Botefilia mengatakan, penghilang rasa nyeri haid memang menghilangkan sensasi nyeri. Itu karena obat tersebut mengandung antiprostaglandin. Kandungan antiprostaglandin membuat sensasi nyeri dan darah haid berkurang.
Sedangkan mitos ketiga, harus ganti pembalut setiap buang air kecil. Menurut Botefilia mengganti pembalut atau tidak tidak tergantung pada karakter haid Anda.
"Kalau tipe haid Anda heboh, maksudnya mengeluarkan banyak darah maka mesti lebih sering ganti pembalut. Dua hari pertama disarankan dua jam sekali ganti pembalut. Ada pula tipe haid yang darahnya keluar sedikit demi sedikit sehingga masa haid menjadi lama. Rata-rata darah haid dalam satu siklus itu hanya 88 cc," ujarnya.
Mitos kempat, dilarang keramas dan berenang selama menstruasi. Botefilia mengatakan, keramas dan berenang boleh. Selama darah haid yang keluar tidak sedang banyak-banyaknya, berenang tidak dilarang. Olahraga justru sangat direkomendasikan saat Anda haid.
"Saat berolahraga, produksi hormon prostaglandin menjadi tidak terlalu banyak sehingga rasa nyeri berkurang. Yoga, senam aerobik, lari, jalan cepat, bersepeda, atau berenang membuat metabolisme aktif sehingga aliran darah di seluruh tubuh menjadi lebih lancar. Dengan begitu, rasa nyeri dapat dikikis. Untuk durasi olahraga enggak usah lama-lama, cukup 30 menit," kata Botefilia.
Sumber: Tempo