SUKABUMIUPDATE.com - Marah dan kecewa tentu memuncak ketika mengetahui suami sedang bersama perempuan perebut laki orang atau pelakor. Seolah menjadi tren, sebagian orang langsung melabrak suami dan pelakor itu kemudian mengunggahnya ke media sosial.
Beberapa diantaranya bahkan menunjukkan tindak kekerasan dari istri sah kepada pelakor, misalnya dengan menjambak atau baku pukul. Setelah peristiwa ini diunggah, warganet berbondong-bondong memberikan komentar, baik pro dan kontra. Setelah itu, adakah yang memperhatikan apa yang terjadi pada pasangan yang sah? apakah mereka kembali akur atau sebaliknya, suami memilih bersama pelakor.
Konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti mengatakan ada banyak tindakan yang bisa dilakukan saat menghadapi pelakor. Dengan catatan, cara apapun yang dipilih, tentu memiliki risiko yang harus ditanggung.
"Sedikit saran terkait cara menghadapi pelakor, yakni harus dilandasi bagaimana akhir hubungan yang Anda inginkan," kata Anggia, Minggu 18 Februari 2018. Pilihan dan pertimbangannya sebagai berikut.
1. Jika berniat rujuk dengan suami
- Temui suami baik - baik, ajak bicara dari hati ke hati, jika perlu minta bantuan ahli, seperti psikolog, konsultan perkawinan, atau pemuka agama.
- Introspeksi diri sendiri karena ‘tak ada asap tanpa api‘. Tentu ada yang melatarbelakangi perselingkuhan suami. Sebelum menyalahkan pelakor, ada baiknya saling introspeksi dan perbaiki kualitas pernikahan.
- Emosi yang meluap, seperti sedih, marah, kecewa, membuat Anda membutuh waktu untuk sendiri dan berjarak dengan pasangan dalam waktu tertentu. Setelah itu diskusikan apa yang terjadi dengan kepala dingin jika suami dan istri tetap ingin mempertahankan pernikahannya.
"Jika Anda mengambil sikap dan jalan keluar seperti ini, mungkin tidak ada dampak langsung bagi pelakor," kata Anggia Chrisanti. Meski begitu, masih ada harapan suami menyadari kesalahannya dan rumah tangga tetap utuh. Perbaiki hubungan Anda dengan suami untuk meningkatkan kualitas pernikahan. Dengan begitu, suami dengan penuh kesadaran dan sukarela memutuskan hubungan dengan pelakor dan tak akan mengulanginya.
2. Jika berniat berpisah
Pilihannya bisa beberapa, antara lain:
- Permalukan semuanya, termasuk diri sendiri dengan cara melabrak, mencari bukti, lalu menyebarkan semua ke media sosial. Tindakan ini akan berdampak langsung karena memalukan. Suami yang selingkuh, pelakor selingkuhannya, tak terkecuali diri sendiri. Tapi, mungkin akan ada rasa puas. Hanya saja, pikirkan bagaimana jika anak Anda melihat perseteruan terbuka antara ibu, ayah, dan orang ketiga.
- Harus siap jika suami membenci Anda dan mantap mengakhiri hubungan pernikahan. Imbasnya, suami akan melepaskan semua tanggung jawab seketika itu juga, termasuk menafkahi anak - anak setelah bercerai.
- Anak - anak menjadi korban. Karena orang lain akan melihat, menjadi buah bibir. Anak - anak biasanya akan malu dan hubungan anak dengan ayahnya menjadi tidak baik.
- Penyelesaiannya biasanya berakhir tidak baik untuk semuanya.
Sumber: Tempo