Agar Pertengkaran Tidak Berujung Perceraian

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Perbedaan prinsip dan ketidakcocokan kerap menjadi alasan pasangan suami istri untuk mengakhiri sebuah perkawinan. Namun tidak sedikit yang bertanya, mengapa pertengkaran ini bisa terjadi? Apakah perpisahan satu-satunya solusi?

Menurut psikolog keluarga Ajeng Raviando dari Teman Hati Konseling, fenomena ini bisa saja terjadi akibat individu kurang mengenal karakter dirinya sendiri dan pasangan sebelum menikah sehingga kebutuhan pribadi dan pasangan tidak terpenuhi.

"Masing-masing pihak kurang mempersiapkan kematangan diri dan baru menyadari ketidak cocokkan (setelah menikah). Padahal menikah itu butuh kematangan psikologis," terang Ajeng kepada Tabloid Bintang, pekan lalu.

Solusinya, setiap pasangan harus punya kemampuan mengkomunikasikan kebutuhannya masing-masing. Pasangan juga harus menyadari kelebihan dan kekurangan diri dan pasangannya. Ajeng mencontohkan, terkadang suatu kualitas yang awalnya dianggap sebagai kelebihan pasangan justru menjadi kekurangan setelah menikah.

"Misalnya, pasangan Anda sangat perhatian ketika pacaran, sering nanya sudah makan belum dan lainnya. Setelah menikah, sikap perhatian ini dirasa malah mengganggu," ujar Ajeng.

Perubahan peran dalam rumah tangga juga bisa memicu konflik. Contohnya, pasangan yang berjiwa petualang. Ketika punya anak, perannya bertambah menjadi seorang ayah atau ibu. Maka kualitas yang dimilikinya harus ikut berubah. Menurut Ajeng, berbagai perubahan ini wajib disadari dan diterima masing-masing pihak.

"Terkadang salah satu pihak merasa pasangannya telah berubah dan tidak sama seperti sebelumnya. Tapi memang sepanjang hubungan justru orang itu terus berubah," kata Ajeng.

Setiap pasangan juga harus sadar tidak ada orang yang benar-benar cocok. Dengan begitu, toleransi dalam hubungan dibutuhkan. Artinya, menyadari kebutuhan pasangan dan mengesampingkan ego diri sendiri. Setelah itu, melakukan kompromi dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing.

"Ketika berkonflik, ingat pasangan itu kita yang milih sendiri, ada rasa tanggung jawab atas pilihan kita sendiri," ucap Ajeng.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa