SUKABUMIUPDATE.com - Traveling selalu menjadi agenda yang direncanakan setiap orang apalagi jika ada jeda waktu kosong. Tujuannya pun beragam mulai dari destinasi wisata di dalam hingga luar negeri.
Namun, jangan lupa untuk memperhatikan keadaan lingkungan dan isu kesehatan sekitar apabila berkunjung ke suatu wilayah baru. Berikut ini tips untuk tetap memperhatikan dan menjaga kesehatan meskipun sedang dalam perjalanan wisata.
1. Cari tahu isu kesehatan di tempat tujuan wisata
Beberapa tujuan wisata paling spektakuler di dunia juga merupakan rumah bagi berbagai serangga aneh dan berbahaya di dunia. Wabah demam kuning, malaria, dan bahkan polio bisa menyerang wisatawan internasional. Lindungi diri Anda dengan mempelajari langkah-langkah vaksin atau keselamatan apa yang menjadi ide bagus untuk area yang Anda kunjungi. Untuk pemberian vaksin, temui dokter Anda empat sampai enam minggu sebelum perjalanan Anda.
2. Imunisasi Polio
Jika Anda berencana menjelajahi Afrika, Anda mungkin memerlukan imunisasi polio. Penyakit ini masih aktif di banyak wilayah Afrika dan Asia. Kumannya dapat menyebar melalui makanan, air, dan kontak dengan seseorang yang terinfeksi. Bahkan jika Anda sudah divaksin polio saat kecil, Anda mungkin kembali memerlukan penguat untuk memastikan Anda terlindungi dari jenis virus tersebut.
3. Imunisasi Demam Kuning
Sepanjang perbatasan Argentina dan Brasil, wilayah Iguazu Falls menjadi daya tarik pengunjung dari seluruh dunia. Sayangnya, wilayah tersebut juga menjadi daya tarik nyamuk yang membawa virus demam kuning. Demam kuning terjadi di beberapa bagian Amerika Selatan, juga Afrika tropis. Anda memerlukan vaksinasi untuk mengunjungi negara-negara tertentu, dengan vaksinasi kembali setelah 10 tahun. Penting juga bagi Anda untuk menghindari gigitan nyamuk.
4. Imunisasi Demam Tifus
Demam tifoid adalah infeksi serius yang umum terjadi di negara berkembang. Ini disebabkan oleh bakteri yang bisa ditemukan pada makanan atau minuman. Sekitar 5.700 orang di Amerika Serikat menderita demam tifoid setiap tahunnya, sebagian besar saat berkunjung ke Asia, Amerika Selatan, atau Afrika. Centers for Disease Control and Prevention(CDC) merekomendasikan vaksin tifus setidaknya satu sampai dua minggu sebelum melakukan perjalanan ke wilayah tersebut. Jika sebelumnya Anda pernah mendapatkan vaksin, tanyakan kepada dokter apakah Anda memerlukan penguat vaksin.
5. Imunisasi Tetanus
Sebelum merencanakan petualangan, pastikan Anda telah up-to-date pada imunisasi tetanus Anda. Infeksi tetanus sering terjadi akibat luka pada kulit, termasuk radang dingin, luka bakar, atau tusukan. Vaksinasi kembali direkomendasikan setiap 10 tahun sekali.
6. Imunisasi Hepatitis A
Salah satu hal yang meyenangkan dari traveling adalah mencoba segala jenis makanan eksotis. Sayangnya, makanan atau air kotor dapat menyebarkan infeksi, termasuk hepatitis A. Infeksi virus ini yang menyebabkan peradangan hati, biasanya terjadi di seluruh negara berkembang. Jika Anda tidak divaksinasi saat kecil, mintalah dokter Anda untuk mendapatkan seri vaksin sebelum pergi ke luar negeri.
7. Imunisasi Hepatitis B
Virus hepatitis B juga menyebabkan peradangan hati, namun virus menyebar melalui darah atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi virus, bukan makanan. Banyak orang yang terinfeksi membawa virus tersebut dari Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Kepulauan Karibia, dan lembah Sungai Amazon. CDC merekomendasikan vaksin hepatitis B untuk semua wisatawan yang akan ke daerah ini, terutama pelancong, misionaris, relawan Peace Corps, dan personil militer.
8. Imunisasi Rabies
Rabies ditemukan di seluruh dunia, kecuali Antartika, dan disebarkan melalui gigitan hewan. Anjing jalanan di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan adalah masalah terbesar bagi wisatawan, kemudian juga ada populasi monyet yang tinggal di antara kuil-kuil di Asia. Tersedia tiga dosis vaksin untuk mengatasi virus ini, meski Anda masih tetap memerlukan perawatan apabila terkena gigitan. Vaksin ini dapat memberi Anda waktu untuk mendapat perawatan medis dan meringankan perawatan yang dibutuhkan.
9. Selalu siapkan obat-obatan pribadi Anda
Berbicara tentang obat-obatan, jangan pernah lupa selalu siap sedia membawa alat pertolongan pertama untuk keadaan darurat umum. Ini adalah hal krusial bagi Anda agar dapat traveling namun tetap sehat. Jangan berlebihan dengan membawa segala hal untuk setiap situasi Anda, bawalah barang pokok seperti obat anti-diare, obat anti-mabuk, penghilang rasa sakit, obat pencahar, antasida, salep anti bakteri, pembersih tangan, alat bantu, gel lidah buaya untuk kulit terbakar sinar matahari, Moleskin untuk lecet, dan garam rehidrasi oral untuk membantu pulih dari muntah atau dehidrasi.
Sumber: Tempo