Ingin Tetap Sehat Saat Traveling? Perhatikan 9 Hal Ini

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Traveling selalu menjadi agenda yang direncanakan setiap orang apalagi jika ada jeda waktu kosong. Tujuannya pun beragam mulai dari destinasi wisata di dalam hingga luar negeri.

Namun, jangan lupa untuk memperhatikan keadaan lingkungan dan isu kesehatan sekitar apabila berkunjung ke suatu wilayah baru. Berikut ini tips untuk tetap memperhatikan dan menjaga kesehatan meskipun sedang dalam perjalanan wisata.

1. Cari tahu isu kesehatan di tempat tujuan wisata
Beberapa tujuan wisata paling spektakuler di dunia juga merupakan rumah bagi berbagai serangga aneh dan berbahaya di dunia. Wabah demam kuning, malaria, dan bahkan polio bisa menyerang wisatawan internasional. Lindungi diri Anda dengan mempelajari langkah-langkah vaksin atau keselamatan apa yang menjadi ide bagus untuk area yang Anda kunjungi. Untuk pemberian vaksin, temui dokter Anda empat sampai enam minggu sebelum perjalanan Anda.

2. Imunisasi Polio
Jika Anda berencana menjelajahi Afrika, Anda mungkin memerlukan imunisasi polio. Penyakit ini masih aktif di banyak wilayah Afrika dan Asia. Kumannya dapat menyebar melalui makanan, air, dan kontak dengan seseorang yang terinfeksi. Bahkan jika Anda sudah divaksin polio saat kecil, Anda mungkin kembali memerlukan penguat untuk memastikan Anda terlindungi dari jenis virus tersebut.

3. Imunisasi Demam Kuning
Sepanjang perbatasan Argentina dan Brasil, wilayah Iguazu Falls menjadi daya tarik pengunjung dari seluruh dunia. Sayangnya, wilayah tersebut juga menjadi daya tarik nyamuk yang membawa virus demam kuning. Demam kuning terjadi di beberapa bagian Amerika Selatan, juga Afrika tropis. Anda memerlukan vaksinasi untuk mengunjungi negara-negara tertentu, dengan vaksinasi kembali setelah 10 tahun. Penting juga bagi Anda untuk menghindari gigitan nyamuk.

4. Imunisasi Demam Tifus
Demam tifoid adalah infeksi serius yang umum terjadi di negara berkembang. Ini disebabkan oleh bakteri yang bisa ditemukan pada makanan atau minuman. Sekitar 5.700 orang di Amerika Serikat menderita demam tifoid setiap tahunnya, sebagian besar saat berkunjung ke Asia, Amerika Selatan, atau Afrika. Centers for Disease Control and Prevention(CDC) merekomendasikan vaksin tifus setidaknya satu sampai dua minggu sebelum melakukan perjalanan ke wilayah tersebut. Jika sebelumnya Anda pernah mendapatkan vaksin, tanyakan kepada dokter apakah Anda memerlukan penguat vaksin.

5. Imunisasi Tetanus
Sebelum merencanakan petualangan, pastikan Anda telah up-to-date pada imunisasi tetanus Anda. Infeksi tetanus sering terjadi akibat luka pada kulit, termasuk radang dingin, luka bakar, atau tusukan. Vaksinasi kembali direkomendasikan setiap 10 tahun sekali.

6. Imunisasi Hepatitis A
Salah satu hal yang meyenangkan dari traveling adalah mencoba segala jenis makanan eksotis. Sayangnya, makanan atau air kotor dapat menyebarkan infeksi, termasuk hepatitis A. Infeksi virus ini yang menyebabkan peradangan hati, biasanya terjadi di seluruh negara berkembang. Jika Anda tidak divaksinasi saat kecil, mintalah dokter Anda untuk mendapatkan seri vaksin sebelum pergi ke luar negeri.

7. Imunisasi Hepatitis B
Virus hepatitis B juga menyebabkan peradangan hati, namun virus menyebar melalui darah atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi virus, bukan makanan. Banyak orang yang terinfeksi membawa virus tersebut dari Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Kepulauan Karibia, dan lembah Sungai Amazon. CDC merekomendasikan vaksin hepatitis B untuk semua wisatawan yang akan ke daerah ini, terutama pelancong, misionaris, relawan Peace Corps, dan personil militer.

8. Imunisasi Rabies
Rabies ditemukan di seluruh dunia, kecuali Antartika, dan disebarkan melalui gigitan hewan. Anjing jalanan di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan adalah masalah terbesar bagi wisatawan, kemudian juga ada populasi monyet yang tinggal di antara kuil-kuil di Asia. Tersedia tiga dosis vaksin untuk mengatasi virus ini, meski Anda masih tetap memerlukan perawatan apabila terkena gigitan. Vaksin ini dapat memberi Anda waktu untuk mendapat perawatan medis dan meringankan perawatan yang dibutuhkan.

9. Selalu siapkan obat-obatan pribadi Anda
Berbicara tentang obat-obatan, jangan pernah lupa selalu siap sedia membawa alat pertolongan pertama untuk keadaan darurat umum. Ini adalah hal krusial bagi Anda agar dapat traveling namun tetap sehat. Jangan berlebihan dengan membawa segala hal untuk setiap situasi Anda, bawalah barang pokok seperti obat anti-diare, obat anti-mabuk, penghilang rasa sakit, obat pencahar, antasida, salep anti bakteri, pembersih tangan, alat bantu, gel lidah buaya untuk kulit terbakar sinar matahari, Moleskin untuk lecet, dan garam rehidrasi oral untuk membantu pulih dari muntah atau dehidrasi.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa