SUKABUMIUPDATE.com - Dalam menghadapi tahun baru 2018, biasanya seseorang sudah memiliki berbagai rencana yang akan dijalaninya. Rencana itu bisa saja berupa memiliki gaya hidup baru, mobil baru, atau karier baru.
Memiliki pekerjaan baru pada tahun baru 2018 adalah niat seorang karyawati bidang personalia di sebuah perusahaan swasta, Pratiwi Wulandari-bukan nama sebenarnya-25 tahun. Selain ingin mendapat pengalaman berbeda, dia beralasan tidak lagi merasa nyaman dengan iklim kerja di kantornya.
"Kalau kerja cuma mau mengikuti atasan, itu tidak nyaman. Tidak bisa berkembang, sulit mengeluarkan ide yang tak biasa," ujar dia kepada Tempo, 1 Januari 2017. Menurut Pratiwi, beberapa keputusan yang diambil atasannya sering tidak tepat. Namun sang atasan justru kerap tidak menerima kritik dari bawahan.
Lain Pratiwi, lain pula seorang karyawati bank, Wulan Anggraini-bukan nama sebenarnya-26 tahun. Wulan tidak betah di tempatnya bekerja saat ini lantaran atasannya selalu menekankan pencapaian target. Meski perusahaan selalu memberikan bonus, Wulan merasa hal tersebut tidak cukup.Â
"Atasan saya selalu bilang harus bekerja lebih baik, tapi cara dia itu ‘enggak banget’. Mereka tidak pernah kasih pujian karena menurutnya itu kewajiban karyawan," ujarnya.
Bukan hanya Pratiwi dan Wulan, berdasarkan hasil penelitian bertajuk "Global Leadership Study" oleh Dale Carnegie, sebanyak 33 persen tenaga kerja di Indonesia akan mencari pekerjaan baru dalam waktu dekat. Setidaknya 20 persen karyawan sudah berencana pindah dan 13 persen lainnya tengah mencari pekerjaan baru.
Hasil penelitian itu juga menyebutkan bahwa pola kepemimpinan atasan langsung memiliki peran terhadap kepuasan karyawan di sebuah perusahaan. Sebanyak 85 persen karyawan menganggap apresiasi dan pujian dari atasan atas pekerjaan yang mereka lakukan sangatlah penting.Â
"Namun, praktiknya, hanya 36 persen atasan yang melakukannya. Inilah yang menjadi salah satu faktor karyawan berniat mencari pekerjaan baru," kata Direktur Pemasaran Nasional Dale Carnegie Indonesia, Joshua Siregar, dalam keterangan tertulisnya, akhir Desember lalu.
Sekitar 3.300 responden dari level karyawan hingga direktur yang berusia 22–61 tahun dari 14 negara dilibatkan dalam penelitian tersebut, termasuk 205 orang dari Indonesia. Hasilnya, hanya 17 persen karyawan yang mengaku puas atas pekerjaannya.
Sumber: Tempo