SUKABUMIUPDATE.com - Peran zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sangat penting bagi tumbuh dan kembang anak. Dengan memenuhi semua zat gizi tersebut anak dapat tumbuh dengan optimal.
Zat-zat gizi ini diperoleh dari berbagai makanan, misalnya karbohidrat dari nasi, roti, mie atau pasta, protein ada yang dari hewan atau kacang-kacangan, lemak baik bisa didapat dari alpukat atau minyak zaitun, serta vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari sayur dan buah-buahan.
Untuk menjaga agar gizinya tak hilang perlu diperhatikan kembali cara pengolahannya, terutama sayuran dan daging. Keduanya jika tidak diolah dengan benar justru akan membuat gizinya hilang atau membawa kandungan yang tidak baik. Berikut tips mengolah sayur dan daging yang benar agar gizinya tak hilang.
#Jangan masak sayuran terlalu lama
Sayuran merupakan makanan dengan zat gizi yang banyak, ada vitamin, mineral, bahkan serat yang dapat membantu proses pencernaan. Dokter spesialis gizi klinis Diana Suganda dalam sebuah diskusi kesehatan mengatakan zat gizi vitamin dalam sayur sangat rentan, terutama vitamin B dan C yang mudah larut dalam air. Ia menyarankan agar tidak memasak sayuran terlalu lama agar gizinya tidak hilang.
Untuk sayuran hijau cukup rebus dalam air mendidih selama maksimal 2 menit, kemudian angkat dan tiriskan. Lebih dari 2 menit sayuran itu terlalu matang, kata Diana.
Sedangkan sayuran seperti wortel atau jagung yang memang butuh waktu agak lama, Diana menyarankan untuk menusuknya dengan menggunakan garpu atau tusukan untuk melihat tingkat kematangan. Angkat sayuran dari air mendidih jika ketika ditusuk rasanya masih agak keras sedikit.
Selain direbus, sayuran juga bisa dikukus atau ditumis dengan minyak, namun proses masaknya tetap tidak boleh lama-lama agar nutrisinya tidak hilang.
#Pastikan daging benar-benar matang
Daging merupakan sumber protein hewani, bisa didapatkan dari ayam, sapi, ataupun ikan. Sebaiknya dalam mengolah pastikan daging tersebut benar-benar matang. Hal ini untuk mencegah bakteri-bakteri masuk dari makanan yang kurang diproses.
Dalam mengolah daging sebaiknya hindari menggoreng hingga tenggelam dalam minyak atau deep-fried. Hal ini untuk mencegah denaturasi protein atau pemutusan rantai protein dalam makanan.
Ketika dimasak secara deep fried maka daging dimasak dengan suhu lebih dari 200 derajat sehingga rantai-rantai protein di dalamnya terputus. Sebaiknya daging diolah dengan dipanggang, dipepes untuk ikan, atau di pan-fried, yakni digoreng dengan sedikit minyak untuk menghindari denaturasi protein.
Sumber: Tempo