SUKABUMIUPDATE.com - Kate Middleton tumbuh di luar lingkungan kerajaan. Latar belakang sebagai orang biasa ini membuat dia menerapkan cara berbeda dalam mengasuh kedua anaknya, Pangeran George dan Putri Charlotte. Kate Middleton dan Pangeran William banyak mendobrak tradisi istana yang kaku dan protokoler.
Pangeran George, 4 tahun, dan Putri Charlotte, 2 tahun, lebih bebas berekspresi, tidak seperti Pangeran William yang banyak menahan emosi ketika kecil, terutama setelah ibunya, Putri Diana, meninggal pada 1997. Pola asuh Kate Middleton lebih membumi dan realistis untuk masyarakat pada umumnya.
“Tidak ada yang bisa mempersiapkan Anda untuk pengalaman yang dahsyat, luar biasa, tentang bagaimana menjadi seorang ibu. Penuh dengan emosi kebahagiaan, kelelahan, cinta, dan kekhawatiran, semuanya bercampur jadi satu,†kata Kate Middleton ketika mengunjungi Pusat Keluarga dan Anak Nasional Anna Freud di London. Berikut ini gaya parenting yang diterapkan Kate Middleton:
1. Utamakan kesehatan mental ibu
Sebanyak 2 dari 10 ibu mengalami gangguan kesehatan mental yang berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran, seperti depresi pascapersalinan. Kate Middleton menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental seorang ibu.
“Jika kita terkena demam saat hamil, kita bisa meminta bantuan dokter untuk menyembuhkan. Meminta bantuan untuk masalah kesehatan mental pun tidak berbeda. Anak-anak menginginkan ibunya menjaga diri dan mendapat bantuan yang dibutuhkan,†katanya. Menurut Kate Middleton, ibu yang sehat secara fisik dan mental tentunya lebih baik dalam mengurus anak.
2. Jangan segan meminta bantuan
Karena mengurus bayi juga tidak mudah, tidak perlu malu meminta bantuan. Kate Middleton memilih tinggal di rumah orang tuanya di Bucklebury yang jaraknya 75 kilometer dari London, setelah melahirkan George. Kate dibantu ibunya, Carole, 62 tahun, ketika beradaptasi di hari-hari pertama mengurus bayi.
Saat ini Kate dibantu pengasuh bernama Maria Borrallo untuk menjaga Pangeran George dan Putri Charlotte. Kondisi kehamilan Kate yang lemah juga membuatnya tak bisa mengantar Pangeran George di hari pertama sekolah. Meski begitu, Pangeran William bersedia mengantar putranya ke sekolah.
3. Mendisiplinkan tidak selalu dengan kekerasan
Kate Middleton menggunakan metode menghitung hingga tiga untuk memberi peringatan kepada Pangeran George ketika mulai berbuat nakal. Di Istana Kensington ada bangku hukuman, di mana Pangeran George harus duduk dan merenungi kesalahannya selama waktu yang ditentukan.
Namun ada kalanya kenakalan George hanya ditanggapi tawa oleh Kate, seperti ketika ia menembak Charlotte dengan balon sabun di sebuah pesta di British Columbia, Kanada. “Terkadang tawa dan pelukan adalah bentuk teguran yang paling pas,†kata Kate Middleton.
4. Jangan paksa anak melakukan yang tidak diinginkan
Ketika bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, Pangeran George menolak diajak “high five†yang dilakukan seperti tos atau menepuk tangan bersama orang lain. Saat itu, Pangeran George berkata kepada Kate Middleton kalau dia lelah. Kate mendengarkan keluhannya dan tidak memaksa. Memaksa anak hanya akan membuat mereka merasa lebih buruk, tidak dihargai, dan mengakibatkan anak tidak kuat pendirian ketika dewasa.
5. Ajari anak berterima kasih
Ketika Barack Obama dan Michelle Obama berkunjung ke Istana Kensington pada 2016, Kate meminta George menghadap tamunya untuk berterima kasih atas mainan kuda-kudaan yang mereka hadiahkan ketika Pangeran George baru lahir. Pangeran George yang masih mengenakan piama bahkan langsung menunggangi kuda-kudaan itu untuk menunjukkan betapa ia menyukai mainan itu.
6. Dandani anak dengan pantas
Pangeran George dan Putri Charlotte selalu tampil modis. Mereka mengenakan baju yang sesuai ukuran, tidak kebesaran atau kesempitan, juga sepatu yang bersih dan pantas. Kate Middleton yakin mendandani anak-anaknya merupakan cara menjaga martabat sang anak serta mengajari mereka menghargai diri sendiri.
Sumber: Tempo