SUKABUMIUPDATE.com – Cermat dalam membeli sepatu olahraga penting untuk mencegah sedera, terutama pada sistem tungkai, pergelangan kaki, lutut, panggul, dan tulang belakang. Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Meidy H. Triangto, mengingatkan agar pandai-pandai memilih sepatu sesuai kebutuhan. Sepatu untuk berlari tentu berbeda dengan kebutuhan untuk sepak bola, ataupun olah raga lainnya.
“Pilih sepatu yang ringan jika untuk olahraga, terutama berlari,†ujar Meidy. Selain ringan, perlu diperhatikan sepatu yang ukurannya pas di kaki, tapi ada ruang antara ujung jari kaki paling panjang dan ujung sepatu. Ia melanjutkan, rumus yang bisa dipakai adalah mengukur ujung kaki paling belakang (tumit) hingga ujung jempol kaki, kemudian ditambah 1,5 inci atau 3,8 sentimeter. Pentingnya sepatu yang ringan untuk berolah raga, menurut dia, karena setiap penambahan 100 gram berat sepatu olahraga sama dengan penambahan 1 persen energi yang dikeluarkan.
Kriteria lain soal bahan sepatu olahraga yang baik adalah bahan yang kuat dan agak tebal di luar untuk menahan tekanan, tapi berbahan lembut di bagian dalam, sehingga melindungi kulit. Kelenturan sepatu mutlak untuk olah raga yang memerlukan daya pegas, seperti basket atau lari. Kelenturan tersebut diperoleh dari ujung sepatu yang dapat membentuk sudut naik 30 derajat dari lantai atau dikenal dengan nama toe off.Â
Seorang pelari asal Solo, Mila Marlina mengatakan pernah salah memilih sepatu. Sebagai pelari maraton, ia kerap membedakan penggunaan sepatu untuk digunakan di jalanan biasa atau medan trail. “Sepatu road dipakai untuk medan trail akan menghambat karena licin sekali. Saya pernah memakainya,†tutur Mila. Beruntung, kesalahan pemilihan dalam menggunakan sepatu sesuai dengan fungsi tersebut tak membuatnya cedera.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, Mila kerap membeli sepatu sesuai dengan kebutuhan. Ia melihat dari sisi fungsi dan kekuatan sepatu untuk mendukung jarak tempuh yang akan dicapai. “Saya banyak berlari jauh tentunya sepatu harus ringan,†ujar Mila. Ia pun suka sepatu bersol tebal atau tinggi karena nyaman untuk dipakai jarak jauh. “Nyaman dalam arti bisa meredam hentakan ke lutut saat berlari.â€
Yang tak kalah penting adalah waktu untuk membeli sepatu. Sore atau malam hari menjadi waktu ideal untuk membeli sepatu. Sebab, saat itu ukuran kaki lebih besar dibanding pada pagi hari. Disarankan pula ukuran sepatu sebaiknya tak terlalu pas dengan ukuran kaki agar jemari bisa leluasa bergerak. Selain itu, dianjurkan untuk mengganti sepatu setiap enam bulan atau setelah 500 kilometer pemakaian. Semakin sering digunakan, fungsi sol sebagai peredam gaya akan semakin berkurang. Sol yang semula lunak akan menjadi lebih keras.
Sumber: Tempo