SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai orang tua, kita sering menggelengkan kepala pada  anak-anak milenial yang lebih suka menatap layar telepon pintar daripada orang yang ada di depan mereka. Sambil bergidik kita berpikir, apa jadinya saat anak-anak itu menjadi orang tua kelak?
Sebagian besar mereka sudah menjadi orang tua. Generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980 dan awal 2000an. Menurut analisis data Biro Sensus Amerika Serikat yang baru, mereka sekarang mengambil alih posisi sebagai orang tua. Kira-kira satu dari lima ibu adalah generasi milenial, dan sekarang mereka mencatat hampir 90 persen dari 1,5 juta ibu baru dalam setahun terakhir. Dengan kata lain, ada sembilan juta di antaranya membesarkan anak-anak.
Kebanyakan ibu milenial ini tidak ingin membesarkan anak mereka dengan cara yang sama seperti mereka dibesarkan. Mereka lebih ingin terlibat dalam pengasuhan anak dibanding generasi baby boomer. Dalam beragam akun sosial media mereka menunjukkan pola pengasuhan.
Seperti dilansir dari Purewow, ada beberapa fakta menarik tentang ibu milenial yang berusia akhir 20-an dan awal 30-an.
1. Pintar
Generasi milenial banyak yang memiliki gelar sarjana dibanding generasi muda lainnya. Jumlah perempuan yang mendapat gelar sarjana kini lebih banyak dibanding pria, ini menjadi tanda bahwa ibu masa kini berpendidikan.
2. Melek teknologi
Mereka menggunakan 3 akun berbeda, Facebook, Twitter, dan Pinterest serta LinkedIn dan Youtube. Mereka juga menghabiskan waktu 17 jam seminggu dengan akun-akun tersebut, menurut laporan Weber Shandwick tentang pemasaran ke demografi.
3. Memiliki pengikut yang banyak
Sekitar 90 persen ibu milenial senang berbagi informasi tentang barang yang dibeli, layanan yang digunakan, mulai dari toko pangan, asuransi kesehatan dan investasi finansial. Ini membuat  mereka memiliki banyak pengikut yang meminta rekomendasi 74 persen lebih sering daripada yang lainnya di kelompok sebaya mereka. Ibu milenial sangat populer, dengan rata-rata 24 teman dekat yang sangat berpengaruh.
4. Wajib punya "me time"
"Me time" menjadi komoditi yang paling utama bagi ibu milenia. Faktanya, 20 persen ibu milenial mengatakan bahwa mereka akan membayar US $ 150 sebulan untuk meminta bantuan orang lain dalam mengelola kesibukan dan menangani daftar tugas yang tidak mereka sukai.
5. Urusan domestik lebih tradisional
Orang mungkin menganggap kelompok ibu baru ini akan membagi tanggung jawab yang sama dengan pasangan mereka. Namun, ibu milenial ini mempertahankan pembagian kerja tradisional yang aneh. Mungkin mengikuti gelombang wanita karier yang berhenti bekerja untuk beralih ke kehidupan rumah tangga, atau wanita yang sulit kembali bekerja setelah hamil.
Kelompok ibu ini menghabiskan setengah waktu dalam pekerjaan berbayar tapi dua kali dari waktu ayah merawat anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Meski masih merupakan perbedaan yang cukup besar, laporan Young Invincibles menunjukkan bahwa ketidakadilan menyusut dibandingkan generasi sebelumnya.
6. Bekerja keras
Meskipun menjadi anggota generasi terdidik dalam sejarah, kekuatan penghasilan mereka telah terhambat karena, waktu yang tidak tepat. Bagi ibu yang bekerja memulai karier selama resesi, mereka menghasilkan hingga sembilan persen lebih sedikit per tahun daripada mereka yang tidak melakukannya. Menurut laporan baru dari Goldman Sachs tentang ibu milenial ini mereka harus lebih produktif dengan sedikit waktu.
7. Punya cara efektif sendiriÂ
Karena ibu milenial cenderung kekurangan waktu, mereka tidak lagi mengikuti arahan generasi sebelumnya. Sebuah studi BabyCenter baru-baru ini mencatat bahwa kelompok perempuan ini dua kali lebih mungkin untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka sendiri melalui teks dan juga dua kali kemungkinan untuk mengirim undangan pesta ulang tahun secara online. Namun sebanyak 21 persen dari mereka cenderung untuk mengirim catatan terima kasih dengan tulisan tangan melalui surat.
8. Rajin terlibat dalam komunitas
Generasi milenial mempunyai cara menarik untuk terlibat dalam sebuah komunitas. Seperti membuat blog yang berisi tentang ceritanya memiliki anak kembar, membagi resep pada situs masak populer atau membuka toko online. Sebenarnya, satu dari lima ibu yang disurvei oleh BabyCenter telah memulai sebuah blog dengan pengikut yang substansial, dan lebih dari setengahnya memiliki rencana untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Sumber: Tempo