SUKABUMIUPDATE.com - Seberapa sering Anda mengenakan penyumbat telinga sebelum mendatangi konser? Jawabannya, hampir tidak pernah. Padahal, inilah salah satu cara melindungi gendang telinga dari gangguan pendengaran.Â
Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa satu dari lima orang Amerika berusia 20 – 29 tahun mengalami gangguan pendengaran. Bahkan, menurut penelitian yang dipublikasikan lewat Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada 1,1 juta remaja di seluruh dunia yang berisiko kehilangan pendengarannya.Â
Kebanyakan dari mereka justru tidak mengetahuinya. Fakta ini tentu sangat membuat frustasi, mengingat sekali Anda kehilangan pendengaran, maka akan hilang selamanya.
Penyebab utama gangguan pendengaran saat ini terutama karena teknologi dan cara kita menggunakannya. Headset yang ada saat ini seringkali dipasang selama berlari dan ternyata jauh lebih berbahaya dari headphone tradisional yang berukuran besar dan harus disangkutkan di atas kepala Anda.
“Headset yang menjamur saat ini menghantarkan bunyinya langsung ke gendang telinga, sehingga berdampak besar pada pendengar,†jelas Yulia Carroll, MD, petugas senior di National Center for Environmental Health di CDC.
Sementara itu, 40 persen remaja berusia 12 – 35 tahun secara terus menerus terekspos polusi suara saat menonton konser atau acara olahraga. Musik-musik bervolume intens yang diputar di klub dan bar juga menjadi penyebab banyak remaja mengalami gangguan pendengaran.
Sebuah studi menunjukkan bahwa musik yang dipasang di sasana saat Anda berolahraga mencapai 94 decibels [dB], lebih tinggi dari batas paparan suara yakni 85 dB.
Caroll menjelaskan, manusia lahir dengan 16.000 sel rambut di setiap telinga. hal tersebut membantu mengkonversi gelombang suara menjadi sinyal listrik menuju otak. Sel-sel tersebut kemudian menekuk saat terpapar bunyi (suara), kemudian lurus kembali.Â
"Cara kerjanya sama seperti pisau pemotong rumput: lewat di atasnya, mereka akan memantul kembali; menghancurkannya secara konsisten, Anda mungkin menghancurkan halaman penuh rumput tersebut. Sel rambut yang sudah terinjak-injak (rusak) tidak dapat berregenerasi,†kata Carroll.
Berita bagusnya, polusi suara yang mengancam pendengaran dapat dikurangi dengan menurunkan volume dan mengurangi durasi. Dengan kata lain, jika Anda mendengar sesuatu sebesar 85 dB selama 8 jam berturut-turut dapat menyebabkan pendengaran terganggu. Di atas 100 dB, jendela Anda akan mengalami penyusutan selama 15 menit.
Adapun cara untuk melindungi pendengaran Anda sejak dini antara lain.
1. Unduh aplikasi bernama SoundMeter atau Noise Hunter untuk mengetahui berapa dB suara yang ada di sekitar Anda, misalnya pada saat konser, di sebuah restoran atau sasana.
2. Turunkan volume. Anda masih dapat mendengarkan soundtrack sebuah film seperti aslinya jika mengikuti aturan 60:60. Gunakan volume tidak lebih dari 60 persen.
3. Jangan gunakan headset dengan bentuk menyerupai penyumbat telinga. Meski nyaman saat dikenakan, telinga akan menderita jika Anda meningkatkan volumenya.
4. Aksesoris terbaik yang harus Anda bawa saat menonton konser atau acara lain? Penyumbat telinga. Itu sebabnya, banyak anggota band dan kru yang juga menggunakan penyumbat telinga pada saat menggelar konser. Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan, jika tidak mereka tidak akan berfungsi dengan baik.
Catat juga tingkat kebisingan suara berikut.
30dB: bisikan
60dB: percakapan normal
80dB: kemacetan kota
85dB: batas maksimal eksposur suara
90dB: suara alat pembersih daun (dari jarak dekat)
110dB: batas maksimal volume headphone
115dB: konser rock
130dB: pesawat bahan bakar saat lepas landas
Jadi, lindungi pendengaran Anda sebelum terlambat.
Sumber: Tempo