SUKABUMIUPDATE.com - Bagi sebagian besar manusia, orgasme adalah pelepasÂ
kesenangan. Tetapi jangan salah, bagi sebagian orang, orgasme menimbulkan beberapa efek samping yang tidak terduga, seperti halusinasi, menangis, atau bersin-bersin.
Beberapa efek samping aneh lainnya sudah dilaporkan dalam literatur ilmiah yang disebut ‘peri-orgasmic phenomena’ oleh para ahli. Merujuk pada laporan baru dalam Sexual Medicine Reviews, efek khas orgasme adalah adanya sensansi seluruh tubuh dan pelvsis ditambah dengan meningkatnya detak jantung dan tekanan darah serta pernapasan yang menjadi berat.
Orgasme dapat memberikan efek psikologis manusia seperti perasan cinta, kebahagian, dan relaksasi. Dalam Sexual Medicine Reviews, disimpulkan bahwa respon seksual manusia bisa sangat kompleks dan beragam. Berikut 8 reaksi tak lazim yang terjadi setelah seseorang mengalami orgasme:
Menangis
Postcoital Dysphoria (PCD) atau Post Sex Blues adalah munculnya rasa sedih, depresi, cemas atau gelisah usai berhubungan intim. PCD merupakan hal yang umum danÂ
sering terjadi dalam hubungan yang stabil.
Berhalusinasi
Menurut sebuah penelitian di Turki tahun 2011, lebih dari 50 wanita mengatakan mengalami “respon seksual yang meluasâ€. Sebanyak 76 sampai 100 persen responden mengatakan mereka merasakan sensasi terbang. Bukan hanya itu, sekitar 75 persen dari mereka memiliki perasaan meninggalkan tubuhnya dan sampai 24 persen mencatat adanya rasa memasuki dunia kartun usai orgasme.
Bersin
Bersin setelah orgasme, menurut para ahli, terjadi akibat pengaktifan satu bagian dari sistem saraf parasimpatis selama orgasme yang memicu cabang yang berbeda. Laporan yang menghubungan bersin dan orgasme sudah ada sejak 1900. Pada 1972, terdapat kasus yang menyatakan seorang pria berusia 59 tahun mengalami bersin dan pilek usai orgasme. Kejadian itu pun berlanjut hingga 10 tahun.
Muncul gejala seperti flu
Post-orgasm illness syndrome merupakan efek samping orgasme yang dapat mempengaruhi pria setelah ejakulasi. Para periset mengatakan pria melaporkan kelelahan berlebihan, kepanasan, dan keadaan seperti flu usai seks. Para ilmuwanÂ
menjelaskan bahwa tubuh dapat salah mengidentifikasi protein dalam air mani sebagai ‘penyerang asing’ yang menyebabkan meningkatnya respon sistem kekebalan tubuh sehingga merasa sakit.
Kejang
Salah satu efek samping dari post-orgasm adalah orgasmolepsy atau suatu bentuk epilepsi refleks yang terjadi setelah orgasme. Kasus ini pertama kali terjadi pada 1960 ketika seorang wanita hamil berusia 23 tahun mengalami kejang parsial pada trimester kedua kehamilannya. Setelah kelahiran, wanita tersebut sering mengalami hal yang sama usai orgasme. Para ahli belum sepenuhnya mengerti penyebab kejang usai orgasme tersebut.
Orgasme di Kaki
Dalam Journal of Sexual Medicine ada 2013, dilaporkan kasus seorang wanita berusia 55 tahun mengalami orgasme vagina atau klitoris saat berhubungan intim dengan suaminya. Tetapi bukan hanya di vagina atau klitoris, wanita itu juga merasakan sensasi serupa pada kaki kirinya sesudah orgasme. Para peneliti percaya bahwa hal itu terjadi mungkin karena regenarasi parsial serabut saraf di kaki kiri wanita itu sudah rusak.
Rasa Sakit
Berdasarkan laporan dalam Sexual Medicine Reviews, wanita dapat mengalami rasa sakit saat orgasme walaupun saat melakukan hubungan intim ia tidak merasa sakit. Sebuah penelitian pada 2009 melaporkan terdapat tiga kasus wanita yang mengalami rasa sakit pada saat orgasme tanpa rasa nyeri fisik. Pria yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah atau penderita penyakit prostat kronis juga mengalami rasa sakit pada saat orgasme.
Sakit Kepala
Ada lebih dari 60 artikel yang dipublikasikan dalam literatur mengenai sakit kepala terkait orgasme. Sakit kepala ini digambarkan sebagai bilateral, ekplosif, dan dipicu oleh semacam kegembiraan. Durasi yang dirasakan sendiri bisa hanya beberapa menit hingga tiga jam. Apabila mengalami hal ini, jangan khawatir, Anda dapat menguranginya dengan minum obat antimigraine.
Sumber: Tempo