SUKABUMIUPDATE.com - Sembelit, susah buang air besar atau BAB dalam bahasa medis dikenal dengan istilah konstipasi. Sembelit tak hanya menyerang orang dewasa, namun juga anak-anak.
Umumnya orang berpandangan sembelit itu adalah kondisi tidak buang air besar selama 3 sampai 4 hari. Pemahaman ini tidak sepenuhnya benar. Sebab, sembelit juga dapat terjadi pada anak yang setiap hari buang air besar.Â
"Anak yang sembelit bisa jadi tetap rutin BAB setiap hari namun mengalami gejala sembelit," ujar dokter anak Herbowo Soetomenggolo.
Salah satu pertanda mengalami sembelit adalah anak tidak nyaman ketika BAB. "Misalnya setiap BAB, anak selalu menangis atau ngeden dengan keras," ungkap dokter yang praktik di rumah sakit Hermina Jatinegara Jakarta.Â
Bentuk kotoran anak juga bisa jadi pertanda anak menderita sembelit. Kotoran yang mirip seperti kotoran kambing, yakni bulat berwarna hitam, atau bahkan berdarah menandakan anak mengalami sembelit.Â
Sembelit membuat makanan menumpuk di dalam tubuh. "Akibatnya, perut terasa penuh, begah, hingga anak tidak nafsu makan," katanya. Orang tua dapat mencegah sembelit agar tidak berulang dengan asupan serat. Serat utama yang diberikan adalah serat tidak larut yang banyak terdapat pada sayuran.
Â
Sumber: Tempo