SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, mengajak perempuan mengikuti tes IVA atau inspeksi visual dengan asam asetat untuk mendeteksi ada atau tidaknya kanker serviks.
"Setiap perempuan, tanpa memandang usia dan latar belakang, berisiko terkena kanker serviks atau leher rahim," kata Yohana saat perayaan Hari Kartini di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat, 21 April 2017.
Dia mengatakan tingginya kasus kanker serviks di negara berkembang antara lain disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan pengobatan sehingga mayoritas penderita yang datang berobat sudah dalam stadium lanjut.
Dengan melakukan deteksi dini, kelainan dapat ditemukan dalam stadium prakanker sehingga dapat dilakukan terapi. Menurut data WHO pada 2013, insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus pada 2008 menjadi 14,1 juta pada 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang pada 2008 menjadi 8,2 juta pada 2012.
Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia, yakni sebesar 13 persen setelah penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar 330 ribu orang.
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan leher rahim. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa ternyata banyak perempuan di negara berkembang seperti Indonesia yang kurang mendapatkan informasi dan akses pelayanan terhadap penyakit ini.
Perempuan yang terkena penyakit tersebut tentunya kualitas hidupnya akan menurun. Penyakit ini akan menambah panjang deretan masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia. Padahal kemungkinan besar mereka masih memiliki tanggung jawab ekonomi dan sosial terhadap keluarga dan masyarakat.
"Melalui kesempatan ini, Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, terutama kaum perempuan, untuk dapat berperan aktif dalam menyebarkan informasi terkait kanker serviks serta membangun sistem deteksi dini berbasis masyarakat melalui tes IVA sehingga terhindar dari penyakit tersebut karena kanker serviks dapat dicegah jika tahu caranya," kata dia.
Oleh karena itu, sangat penting juga untuk memberdayakan masyarakat luas agar dapat mencegah dan menghadapi penyakit ini.
Sumber: Tempo