SUKABUMIUPDATE.com Â- Suara yang keras dapat merusak organ pendengaran anak-anak. Orang tua harus melindungi telinga anak dari volume suara yang tinggi. Karena telinga merupakan organ yang sangat sensitif. Telinga hanya mampu mentolerir suara keras hanya pada tingkat tertentu.
Para ahli dari American Academy of Otolaryngology mengatakan gangguan kesehatan telinga, hidung dan tenggorokan merupakan masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh anak. Kehilangan pendengaran pada anak dapat berakibat fatal, karena tidak mungkin untuk diperbaiki kembali.
Jika tidak ingin organ pendengaran anak rusak, maka sejak dini orang tua harus mencegah hal ini terjadi. Orang tua harus memberitahukan kepada anak tentang batas suara yang aman.
Orang tua dapat mencegah gangguan pendengaran pada anak dengan meminta anak mengecilkan volume, saat menggunakan speaker atau headphone, dilansir Dayton Daily News. Dengan headphone suara keras tak terdengar dari luar. Biasanya anak menggunakan headphone saat bermain video game atau mendengarkan musik. Tak masalah anak menggunakan headphone asalkan mereka tahu bagaimana mengontrol volume.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 50 persen anak-anak terpapar suara keras di zona yang tidak aman. The National Institute for Occupational Safety and Health melaporkan bahwa paparan suara 100 desibel selama lebih dari 15 menit dianggap tidak aman.
Brian Fligor dari Rumah Sakit Anak Boston mengingatkan orang tua untuk sering mengingatkan anak tentang batas suara yang aman. Jika anak menghadiri pertandingan olah raga, satu teriakan keras tidak masalah. Namun bagi anak balita hal ini dapat berakibat fatal. Anak balita, organ pendengarannya yang masih lunak dapat rusak karena tak mampu menahan suara yang keras.
Orang tua juga harus memberitahukan kepada anak untuk menggunakan penutup telinga ketika menonton konser rock. Upayakan anak menggunakan headphone yang berkualitas agar dapat menyaring suara keras.
Sumber: Tempo