SUKABUMIUPDATE.com - Pemimpin tak harus selalu lelaki. Perempuan juga bisa menjadi pemimpin. Pada dasarnya, semua orang berhak dan bisa menjadi pemimpin, asalkan dia memiliki keterampilan kepemimpinan dan beberapa kemampuan tertentu.
Dilansir Inc Asean, ada empat kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin. Empat sikap atau kemampuan ini dijamin akan terus dibutuhkan bagi pemimpian di masa sekarang hingga 100 tahun mendatang. Apa sajakah itu?
1. Kemampuan komunikasi
Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif tanpa perlu dipertanyakan lagi adalah hal yang betul-betul harus Anda asah, dan untungnya kemampuan ini bisa Anda pelajari. Pemimpin yang mampu mengkomunikasikan pikiran, perasaan, ide, perhatian dan keinginannya akan lebih mampu menghindari konflik, bernegosiasi, dan berkolaborasi di level yang tinggi.
Menurut Marcel Schwantes, kemampuan ini akan dibutuhkan untuk masa yang akan datang, terutama saat era digital dan komunikasi makin sering dilakukan tanpa tatap muka.
2. Kemampuan membina dan mengarahkan
Jika Anda ingin organisasi Anda berprestasi, Anda harus tahu caranya membina dan mengarahkan dengan baik. Sayangnya, menurut suatu penelitian, banyak sekali organisasi yang tidak memperhatikan pembinaan dan pelatihan yang baik dalam proses manajeman kinerja mereka.
Organisasi yang berprestasi, ternyata memiliki kemampuan pembinaan dan pelatihan yang baik bagi karyawannya.
Cheryl Bachelder, CEO dari Popeyes Louisiana Kitchen menyelamatkan organisasinya dari kehancuran dengan “Popeyes Purposeâ€. Dalam Popeyes Purpose, terdapat sesi pembinaan dan pelatihan yang dilakukan setiap bulannya untuk timnya. Menurut Cheryl, memelihara, mencintai, dan mengembangkan kapasitas pemimpin dalam organisasinya merupakan investasi yang sangat berharga.
3. Peka terhadap kebutuhan sekitar
Pemimpin terbaik adalah pemimpin yang bekerja tanpa mengorbankan orang di sekitarnya. Mereka mampu menyeimbangkan hasil dan produktivitasnya dengan memahami kebutuhan timnya. Ini adalah cara terbaik dalam gaya manajemen transaksional. Pemimpin seperti ini fokus pada ide dan pendapat personal setiap karyawan. Mereka mendorong pengembangan dan campur-tangan karyawan dalam pengambilan keputusan.
4. Positive mindset
Tidak ada karyawan yang senang dengan pemimpin yang pesimitis. Pemimpin yang bahagia dan berjiwa optismisme bisa membawa pengaruh baik. Peneliti otak Dr. Wataru Sato dari Kyoto University mengatakan, jika Anda memiliki perilaku positif (seperti bermeditasi), Anda akan membuat precuneus (bagian dari otak Anda) berfungsi dengan baik.
Dengan hanya mengganti kebiasaan harian Anda dengan hal yang sederhana, seperti menyediakan waktu selama dua menit untuk menunjukkan rasa syukur, Anda bisa mengontrol sense of well-being, memahami tujuan, dan merasa bahagia. Perasaan positif ini bisa menulari tim Anda dan performa mereka.
Â
Sumber:Â Tempo