SUKABUMIUPDATE.com -Bakteri bisa menempel di serat kain, terutama kain yang terbuat dari serat organik atau serat alami seperti katun. Bakteri ini bisa bertahan lama dengan keadaan lembab yang ada di kain. Cara termudah menghilangkan bakteri, selain dengan menggunakan cairan disinfektan, adalah menjemur pakaian di bawah sinar matahari dalam waktu lama.
Dokter spesialis infeksi tropis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Hindrawan Satari, mengatakan, “Kelembapan menimbulkan kenyamanan bagi bakteri untuk tumbuhâ€. Namun, menurut dia, bakteri pada kain tidak berpotensi menimbulkan penyakit bila jumlahnya masih dalam batas tertentu. “Jumlah yang ada dalam serat kain hanya 1 persen. Namun, bila tidak dicegah akan menimbulkan akibat fatal,†kata Hindrawan.
Ia tidak memungkiri bahwa bakteri hidup di mana-mana. Jumlah bakteri yang hidup di lingkungan, menurut Hindrawan, bisa mencapai jutaan colony-forming unit (CFU) satuan penghitung banyaknya bakteri. “Kalau bakteri yang hidup dalam satu tempat saja jumlahnya lebih dari 100 ribu CFU, maka berpotensi menimbulkan penyakit,†ujar Hindrawan.
Sekadar contoh, keberadaan Strepcoccus aureus pada saluran pernapasan dan permukaan kulit pada manusia jarang yang menimbulkan penyakit. Manusia normal biasanya hanya berperan sebagai carrier atau faktor pembawa saja. “Tapi, yang perlu diwaspadai apabila individu tersebut memiliki luka terbuka di kulit,†ujar Hindrawan.
Secara alamiah, bakteri mati pada suhu 70 derajat Celsius, sedangkan bakteri pada serat kain biasanya hidup pada suhu lembap, yakni 30-40 derajat Celsius. Menurut Hindrawan, ada tiga tingkat pembersihan alat-alat untuk menghindari pertambahan jumlah bakteri, yakni high disinfection, yang dilakukan terhadap alat medis yang dimasukkan ke pembuluh darah; medium disinfection, yang dilakukan terhadap alat-alat yang dimasukkan ke dalam organ tubuh manusia seperti mulut, hidung, atau anus; serta low disinfection, yakni aktivitas menekan jumlah bakteri patogen yang ada dalam suatu benda yang digunakan pada kulit luar, termasuk pakaian. Untuk kategori terakhir, kata Hindrawan, kita dapat menuangkan cairan disinfektan pada pakaian atau kain yang telah dicuci.
Sumber: Tempo