SUKABUMIUPDATE.com - Jika Anda seorang introver dan berpikir dunia bisnis hanya milik orang ekstrover yang kharismatik dan senang bergaul, Anda keliru.
Sebagai introver, Anda tetap bisa sukses berbisnis sendiri, bahkan dengan kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki. Bagaimana caranya?Â
1. Pilih bisnis yang sesuai
Sebelum membuat rencana bisnis, pikirkan tentang ide yang berhubungan dengan kepribadian, mental, dan emosi Anda. Jika Anda tidak terlalu suka interaksi personal, coba pikir panjang lebar untuk terjun di bisnis dengan basic seperti training atau consulting.
2. Pilih rekan yang menyeimbangkan Anda
Kenali kelebihan Anda. Introver biasanya suka mengerjakan hal spesifik dan pekerjaan individual. Contohnya, jika Anda suka membuat kerajinan tangan dan tekun di bidangnya, cari partner yang jago pemasaran, suka ngobrol, membuat jejaring, dan memiliki energi berlebih. Fokus saja pada kelebihan Anda dan biarkan partner memainkan perannya. Tapi tetap harus ada komunikasi yang baik antara Anda dan partner.
3. Mulailah dari yang kecil
Apa pun bisnis, mulailah dari yang kecil. Ajak atau pekerjakan orang-orang yang Anda rasa butuhkan. Dengan demikian, Anda tidak terlalu banyak kehilangan energi karena berinteraksi dengan banyak orang atau situasi baru.
4. Bangun atmosfer yang Anda suka
Anda harus memahami apa yang Anda suka dan tidak suka. Jika Anda lebih suka berkomunikasi secara tertulis, berbisnis jarak jauh juga tidak masalah. Jika Anda tidak suka dengan rapat pertemuan langsung atau sosialisasi yang banyak, Anda bisa bergantung pada media sosial atau e-mail.
Meskipun demikian, tetap saja interaksi sosial juga menguntungkan. Anda juga bisa mengajak ketemu langsung secara personal dengan segelintir orang yang menarik minat Anda.
5. Latihan bersosialisasi
Sulit menjadi wirausahawan yang bekerja sendiri, karena cepat atau lambat Anda pasti bertemu dengan banyak orang. Jika Anda tidak pandai bersosialisasi, tidak masalah. Interaksi sosial itu bisa dipelajari.
Ketika berada dalam situasi sosial, beranikan diri untuk membuka percakapan. Coba tanya lawan bicara dan fokus kepadanya. Awalnya memang sulit, tapi pasti Anda akan terbiasa.
Â
Sumber: Tempo
Â