SUKABUMIUPDATE.com - Belanja itu menyenangkan. Terlebih bila saat itu kita punya banyak uang. Apa pun yang diperlukan dan diinginkan bisa dibawa pulang ke rumah.
Tapi kamu patut waspada bila uang sudah menipis tapi hasrat membeli barang masih menggebu. Terlebih jika barang yang dibeli itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Kamu memilikinya hanya karena “inginâ€.
Keinginan belanja yang tak terbendung menjadi salah satu pertanda kalau kamu seorang penggila belanja alias shopaholic. Mengutip allwomenstalk, ada tujuh tanda yang menunjukkan bahwa seseorang masuk kategori shopaholic.
1. Belanja adalah hobi
Sementara teman-temanmu bermain musik, berolahraga, atau membaca buku, kamu malah sibuk membongkar rak pakaian di toko. Belanja adalah kegiatan yang kamu lakukan di waktu luang untuk bersenang-senang. Kamu pergi ke toko bukan untuk mencari sesuatu yang khusus, tapi hanya lantaran kamu suka melakukannya.
2. Beli tapi tak pernah dipakai
Para shopaholic cenderung membeli barang yang kelak hanya akan menghiasi lemari atau rak selama bertahun-tahun. Terkadang barang itu tetap dalam kemasannya lengkap dengan label harganya.
3. Impulsif
Kamu membeli rok tanpa mencobanya dulu. Atau membayar rompi yang warnanya dan modelnya tak dapat dipadupadankan dengan pakaian manapun yang ada di dalam lemari. Penggila belanja tidak menggunakan uangnya dengan cerdas. Mereka hanya tertarik untuk beli, beli, dan beli.
4. Belanja sama dengan terapi
Sesekali kita pergi ke toko untuk menenangkan perasaan atau sekadar menghibur diri dari hari yang buruk. Tapi jika setiap kekecewaan atau halangan kecil dalam hidup membuatmu melangkahkan kaki ke mal, kemungkinan kamu sudah kecanduan.
5. Menyembunyikan belanjaan
Para shopaholic sering mencoba untuk menyembunyikan barang belanjaan mereka dari pasangan, teman, dan keluarga. Sebab, mereka sebenarnya sadar kalau kelakuannya tidak rasional.
6. Menambah limit kartu kredit
Ini terbilang masalah serius jika kamu menambah batas plafon kartu kredit hanya untuk memuaskan nafsu belanja. Pikirkanlah, hidup dengan beban utang yang tak perlu itu tidak menyenangkan.
7. Tidak mau tahu berapa uang yang dihabiskan
Sangat penting untuk mengawasi berapa banyak plafon kartu kredit yang terpakai dan berapa banyak uang tunai di dalam genggaman. Sikap masa bodoh dengan semua itu bukanlah cara cerdas dalam mengelola keuangan.
Â
Sumber: Tempo