SUKABUMIUPDATE.com - Kebanyakan ibu menggunakan omelan dan teriakan agar anak mendengarkan perintahnya. Ucapan perintah diterapkan dengan dalih memberikan kedisplinan kepada anak. Cara ini sejatinya melelahkan dan menyakitkan untuk kedua belah pihak. Baik ibu dan anak akan sama-sama sedih, namun tetap saja sering dilakukan.
Setiap kali orang tua berteriak, itu sama saja dengan menumpahkan rasa frustasi kepada anak-anak. Lebih fatal lagi, tindakan ini akan mendorong anak untuk bertindak sama kepada orang tua.
Lantas, bagaimana mendisiplinkan anak tanpa berteriak? Berikut langkah-langkahnya seperti diungkap Norhtsouthblonde.
Beri perhatian
Perilaku buruk yang mereka lakukan adalah karena mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika anak sulit berkomunikasi, mereka umumnya mengekspresikan kemarahan dan frustrasi kepada orang lain. Dengan memberikan anak perhatian, itu menunjukkan bahwa Anda peduli dan memahami bagaimana perasaan mereka.
Tunjukkan empati
Tanyakan yang benar-benar ia rasakan sehingga Anda tahu kenapa mereka berperilaku buruk. Kemungkinan itu disebabkan lapar atau mengantuk. Anda bisa menjawab misalnya, "Ibu mengerti kamu lelah, tetapi lebih baik beritahu ibu daripada melemparkan mainan".
Bicara lembut tapi tegas
Lakukan kontak mata dan bicaralah dengan lembut namun tegas. Anak lebih mendengarkan suara tenang daripada marah. Tunjukkan bahwa Anda serius ketika marah, mencoba untuk tidak tersenyum, tak peduli seberapa lucu dan polos mereka terlihat.
Berikan konsekuensiÂ
Berikan konsekuensi atas perbuatan mereka, misalkan dengan menyita mainan sampai besok jika mereka berbuat salah. anak akan memahami jika mereka mengulangi hal tersebut, mainan akan diambil dari mereka. Penting untuk mengulang konsekuensi agar mereka paham aturannya.
Puji perilaku positifÂ
Ketika anak Anda mendengarkan dan patuh, buat mereka tahu kalau Anda memperhatikan itu. Berikan pujian, misalnya, "Kamu bermain dengan pintar". Mereka menyukai perhatian, kasih sayang, dan senang melihat kita bahagia.
Â
Sumber: TEMPO