SUKABUMIUPDATE.com – Orang tua berkewajiban mengawasi anak, termasuk dalam urusan tugas sekolah. Walaupun sebagian pekerjaan rumah (PR) merupakan urusan yang menyebalkan bagi anak, orang tua harus memastikan mereka mengerjakan tugasnya.
Kendati banyak yang mengatakan bahwa PR tidak banyak memberikan manfaat bagi anak sekolah, kabar baiknya adalah Anda para orang tua tidak perlu terlalu terlibat masalah PR anak. "Tujuan diberikannya PR kepada anak-anak adalah untuk membantu mereka menjadi mandiri ketika belajar," ujar Cathy Vatterott, professor pendidikan di Universitas Missouri.
Berikut cara yang bisa orang tua lakukan agar proses pengerjaan PR anak tanpa harus menemaninya semalaman.
Pertama, ajarkan anak tentang rutinitas. Biarkan anak-anak mengerjakan PR-nya di manapun ia suka, seperti di meja makan, di atas tempat tidur, atau di sofa. Dengan begitu, Anda tetap bisa mengawasi anak sambil mengerjakan kegiatan Anda sendiri. Selain itu, tanamkan peraturan untuk si kecil bahwa mereka diperbolehkan menonton televisi atau bermain gadget hanya setelah PR mereka selesai.
Kedua, koreksilah pekerjaan anak Anda. Bukan berarti Anda harus meneliti setiap jawaban PR anak, yang paling penting adalah mereka mengerjakan PR-nya sesuai dengan perintah guru di sekolah. Jika anak melakukan kesalahan, biarkan, karena gurunya memberikan PR agar mereka tahu seberapa besar pelajaran di sekolah diserap oleh anak.
Di kemudian hari, pastikan anak tidak melakukan kesalahan yang sama. Jangan lupa ajarkan anak mengenai kecepatan dalam mengerjakan tugas, mengingat ujian nasional bakal dibatasi waktu yang cukup pendek.Â
Ketiga, berkomunikasilah dengan guru di sekolah. Orang tua dan guru merupakan mitra pendidik. Untuk itu, gunakanlah perangkat komuniskasi seperti SMS, atau e-mail untuk melakukan konsultasi terkait metode pembelajaran anak atau sekedar menanyakan keadaan anak di sekolah.
Keempat, biarkan anak bertanggung jawab penuh terhadap tugas rumahnya. Siswa harus menyelesaikan tugasnya semampunya, merapikannya dan membawanya ke sekolah. Anda tak perlu repot membawakan buku PR-nya ke sekolah ketika bukunya tertinggal di rumah. Meski terdengar tega, biarkan anak bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Kelima, jika anak anda mulai rewel akibat banyaknya PR yang diberikan, dengarkan keluhannya agar dia merasa bahwa Anda ada di pihaknya. Misalkan, berikan waktu kira-kira 10 menit untuk mereka bermain, ketika berakhir, ajak anak Anda untuk mulai melanjutkan tugasnya.
Â
Sumber: Â TEMPO