Memahami Jenis Epilepsi dan Terapi yang Tepat

Kamis 16 Februari 2017, 01:51 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Epilepsi bukanlah penyakit menular dan dapat disembuhkan. Namun hingga kini masih banyak kesalahpahaman tentang penyakit ini. Epilepsi merupakan penyakit neurologi menahun yang dapat mengenai siapa saja tanpa batasan ras, gender, usia, sosial, atau pun ekonomi. Dengan terapi yang tepat.

Dalam seminar media “Unmask Epilepsy”, neurolog Fitri Octaviana Sumantri, dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) mengatakan seringkali penyebab epilepsi sulit ditentukan. "Sebab itu, diagnosis harus hati-hati setelah melalui riwayat medis yang terperinci,” ujarnya.

Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan epilepsi antara lain adalah gangguan perkembangan otak yang dapat terjadi sebelum lahir.  Epilepsi berdasarkan jenis serangannya dibagi menjadi dua, yakni:

Epilepsi umum

Jenis serangan ini terbagi lagi: 
- Petit mal (absence), kondisi di mana penderita atau pasien tampak hilang kesadaran sesaat. Kehilangan kesadarannya biasanya hanya beberapa detik saja atau bisa juga disebut bengong.
- Grand mal (tonik klonik), berupa kejang atau kelojotan seluruh tubuh yang kadang disertai dengan mulut berbusa.
- Tonik, serangan berupa kejang atau kaku seluruh tubuh.
- Atonik, serangan berupa tiba-tiba jatuh.
- Mioklonik, berupa kontraksi dari salah satu atau beberapa otot tertentu

Epilepsi parsial

Merupakan epilepsi jinak yang terjadi pada masa kanak-kanak. Banyak orang yang menganggap epilepsi adalah kasus yang memiliki jalan buntu, padahal terapi yang tepat pada orang dengan epilepsi (ODE) akan mengurangi gejala kekambuhan dan membantu para penderita hidup lebih baik.

Terapi epilepsi bisa dilakukan setelah kita mengetahui jenis epilepsi yang diderita. Periksakan kepada dokter bila Anda atau anggota keluarga mengalaminya agar dapat mengetahui pasti jenis dan tahap pengobatannya.

Terapi dimulai dengan monoterapi, yaitu dengan memberikan satu jenis obat antiepilepsi (OAE) pilihan sesuai jenis sindrom epilepsi yang diderita. Pemberian OAE dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan secara bertahap hingga dosis efektif tercapai atau timbul efek samping.

Bila dengan penggunaan dosis maksimum obat pertama tidak dapat mengontrol seizure atau bangkitan, dokter akan menambahkan OAE kedua. Bila OAE yang kedua telah mencapai kadar terapi, OAE pertama akan diturunkan secara bertahap. Penambahan obat ketiga akan diberikan bila terbukti bangkitan tidak dapat diatasi dengan penggunaan dosis maksimal pada kedua OAE pertama.

Pemilihan obat yang tepat bagi seseorang dengan epilepsi bukanlah hal yang mudah. Selain pemilihan OAE berdasarkan jenis bangkitan atau jenis sindrom epilepsinya, beberapa faktor juga harus dipertimbangkan, misalnya umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, berat badan, dan respon masing-masing penderita terhadap pengobatan yang diberikan. Tujuan pemberian OAE adalah agar serangan epilepsi berhenti. Pada anak-anak, pemberian OAE berdasarkan anjuran dokter adalah selama 2 tahun agar anak terbebas dari kejang.

Sementara itu, neurolog anak RSCM Irawan Mangunatmadja mengatakan orang tua juga perlu mengetahui efek samping OAE yang diminum anak dan apa yang harus dilakukan bila timbul efek samping dari obat tersebut. "Penting untuk diingat, penggantian OAE tanpa alasan yang kuat sebaiknya tidak dilakukan karena dalam banyak penelitian ditemukan bahwa hal ini malah mengakibatkan kekambuhan serangan,” katanya.

Selain monoterapi, ada pula diet ketogenik yang dapat digunakan sebagai terapi untuk epilepsi. Diet ketogenik adalah diet dengan kandungan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dan protein sehingga memicu keadaan ketosis.

Diet ini mengandung 2-4 gram lemak untuk setiap kombinasi 1 gram karbohidrat dan protein. Melalui diet ketogenik, lemak menjadi sumber energi dan keton terakumulasi di dalam otak sehingga menjadi tinggi kadarnya atau disebut dengan ketosis. Keadaan ketosis ini dipercaya dapat mengurangi gejala epilepsi dengan mengurangi frekuensi dan derajat kejang.

 

Sumber: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih27 November 2024, 02:54 WIB

Warga Sukabumi Dilarang Bawa HP ke TPS Saat Akan Coblos Surat Suara Pilkada

Warga Sukabumi yang akan mencoblos dilarang membawa handphone (HP) atau ponsel ke dalam tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024).
Dilarang bawa HP saat pemungutan suara Pilkada | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi Memilih27 November 2024, 00:06 WIB

Ini Lokasi TPS Para Calon Bupati-Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada

Dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi telah memastikan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suara mereka.
Ini Lokasi TPS Para Calon Bupati-Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada (Sumber : dok kpu kabupaten sukabumi)
Sukabumi26 November 2024, 21:54 WIB

Ini Harapan Amzad Pedagang Batagor Nyentrik di Sukabumi Usai Viral

Melalui usaha batagornya, Amzad berencana membantu anak-anak muda yang menganggur dengan menyediakan gerobak untuk mereka berjualan.
Amzad (28 tahun) saat melayani pembeli batagor yang dijualnya di Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Jawa Barat26 November 2024, 21:02 WIB

Hadapi Potensi Banjir saat Pencoblosan, Pj Gubernur Jabar Sebut TPS Keliling Jadi Solusi

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyebutkan KPU dan Bawaslu telah menjalankan mitigasi menjelang pencoblosan Pilkada 2024.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau lokasi bencana banjir di Solokanjeruk dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (22/11/2024).(Foto: Biro Adpim Jabar)
Sukabumi Memilih26 November 2024, 20:56 WIB

Tiga Paslon Pilwalkot Sukabumi Mencoblos di TPS Mana? Ini Lokasinya

Pemungutan suara Pilkada 2024 akan dilaksanakan besok, Rabu 27 November 2024. Tiga pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi telah memilih lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mereka masing-masing.
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi dengan nomor urutnya: Achmad Fahmi-Dida Sembada, Ayep Zaki-Bobby Maulana, dan Mohamad Muraz-Andri Setiawan Hamami. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional26 November 2024, 20:29 WIB

Gaji Guru Honorer dan ASN Akan Naik pada Januari 2025, Berikut Besarannya

Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan secara resmi pengumuman kenaikan gaji guru ini pada Kamis, 28 November 2024.
Mendikdasmen Abdul Muti. (Sumber Foto: IG abe_mukti)
Sukabumi Memilih26 November 2024, 20:15 WIB

Jelang Pencoblosan, KPU Sukabumi Musnahkan Ribuan Surat Suara Rusak

Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle, menjelaskan bahwa pemusnahan dilakukan untuk memastikan surat suara yang rusak atau berlebih tidak disalahgunakan.
Pemusnahan surat suara lebih dan rusak di Gudang KPU Kabupaten Sukabumi, Selasa (26/11/2024) | Sumber foto : KPU Kabupaten Sukabumi
Entertainment26 November 2024, 20:00 WIB

Resmi Debut Solo Dengan Merilis Like A Flower, Berikut Profil Irene Red Velvet

Irene Red Velvet resmi debut sebagai penyanyi solo dengan merilis lagu berjudul Like A Flower pada hari ini Selasa, 26 November 2024 pukul 16.00 WIB.
Resmi Debut Solo Dengan Merilis Like A Flower, Berikut Profil Irene Red Velvet (Sumber : Instagram/@redvelvet.smtown)
Nasional26 November 2024, 19:52 WIB

Pilkada Serentak di 508 Daerah, Menag Ajak Warga Ikhlas Memilih Pemimpin

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak warga bangsa Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, 27 November 2024
Pilkada serentak di 508 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi se Indonesia 27 November 2024 | Foto : Pixabay
Sukabumi26 November 2024, 19:37 WIB

Diarpus Kabupaten Sukabumi Latih Guru TK dan PAUD Belajar Mendongeng

Diarpus Kabupaten Sukabumi berharap dengan kegiatan ini dapat mendorong tingkat kegemaran kepada anak-anak sejak usia dini.
Pelatihan mendongeng bagi guru PAUD/TK di Diarpus Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)