SUKABUMIUPDATE.COM –  Seringkali orang tua memilihkan busana untuk anaknya, serta menentukan seperti apa model pakaian yang dirasa cocok untuk anaknya. Tak hanya itu orang tua juga kerap mendandaninya anak sesuai selera dan kesukaan ibu atau ayahnya. Ayah-bunda, jangan lupa bahwa anak-anak bukanlah dress-up doll atauboneka yang bisa digonta-ganti kostumnya. Sehingga, saat si kecil mulai mengekspresikan seperti apa baju yang mereka sukai, terkadang para orang tua menganggapnya remeh.
"Duh, anakku sekarang centil banget. Masih 5 tahun aja sudah milih-milih baju sendiri. Udah seperti ABG aja dia. Padahal, (baju) yang dipilih acak adut.†Demikian celetuk Tika, seorang ibu rumah tangga, saat mengajak putri balitanya berbelanja di sebuah mal di Jakarta.
Padahal, fase menentukan pilihan sendiri adalah salah satu tahapan sehat dalam proses tumbuh kembang anak. Memang, anak kecil masih belum boleh menentukan hal-hal krusial. Namun, keputusan sederhana seperti memilih baju adalah hal yang seharusnya dimaklumi.
Susan Engel, pakar tumbuh kembang anak di Williams College, Massachusetts, mengatakan hal sepele seperti membebaskan anak menentukan selera berpakaian adalah salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengasah kreativitas dan kemandirian si kecil.
Anak-anak, khususnya balita, memang tidak terlalu peduli pada penampilan. Mereka hanya memakai pakaian yang dirasa nyaman. Namun, seiring dengan masa pertumbuhan, mereka akan belajar bahwa memilih pakaian lebih dari sekadar mencari kenyamanan. “Saat anak beranjak besar, mereka mulai rela menggunakan pakaian dengan bahan yang kaku yang kurang nyaman atau memakai kaos dengan tulisan tertentu yang menurut mereka keren,†papar Engel, dikutip dari Reuters.
Sejak anak berusia 5—6 tahun, ada baiknya orang tua mulai membiasakan buah hatinya menentukan baju pilihannya. Bagaimanapun, tetap bantu mereka memilih busana dengan memperhatikan keamanan bahan, resliting, label, atau kantong. “Jangan langsung memutuskan pakaian untuk anak Anda. Mintalah pendapatnya sebelum membeli. Jika ternyata dia lebih menyukai kaos oblong atau sweatshirt, belilah dalam beberapa warna yang berbeda,†saran Engel.
Terkadang, orang tua berpendapat kalau baju pilihan anaknya tidak serasi atau terlalu norak. Jika hal itu terjadi pada anak Anda, jangan langsung memarahinya. Biarkan anak merasa puas dan nyaman dengan baju yang dirasanya bisa membuatnya tampil lebih keren.Â
“Tidak masalah jika anak-anak membuat beberapa fashion missteps. Jika anak Anda memilih memakai baju yang aneh atau norak dan ada orang lain yang menggoda/mengoloknya, itu akan menjadi momentum pembelajaran baginya. Dia akan memilih secara mandiri apakah harus mengganti pakaiannya atau bertahan dengan pilihannya untuk tampil beda," ujarnya.
Sumber: Tempo
Â