SUKABUMIUPDATE.com -Debat Pilkada DKI ini memang banyak menuai kisah. Dari yang bersifat politik, sampai bagaimana trik berdandan moderatornya , entah itu Ira Koesno (pada Debat Pilkada DKI kesatu)  atau Tina Talisa (moderator Debat Pilkada DKI kedua) menjadi sorotan.
Pertanyaannya, sebetulnya bagaimana bisa menjadi seorang moderator hebat di acara besar semacam Debat Pilkada DKI itu? SImak do and dont nya dari laman situs www. entrepreneur.com
1. Persiapan secara detailÂ
"Tahu segala sesuatu tentang panelis dan topik," kata Porter Gale, penulis Your Network Is Your Net Worth dan moderator exemplar. "Pastikan Anda tahu beberapa fakta yang rinci. Contoh tentang karir masa lalu para penelis, kisah-kisah pribadi, mengutip dari presentasi mereka  dan atau artikel yang ditulis mereka.
2. Kenali penontonnyaÂ
Keempat dinding dalam sebuah pertunjukan teater adalah hal yang penting, tapi yang benar-benar istimewa adalah jika seorang moderator bisa mengintegrasikan penonton manjadi satu kesatuan dalam sebuah panel. Gale juga menyebutkan agar moderator sebaiknya mengenali para penontonnya.
"Temui mereka sebelum acara dimulai, karena siapa tahu bisa memperkaya ulasan dalam dialog yang terjadi," tambah Gale.
Pilih tiga atau empat orang untuk diajak ngobrol dalam beberapa menit sebelum acara dimulai. Cari tahu dari mana mereka berasal, mengapa mereka ada, minat mereka dan apa harapan mereka dari diskusi yang akan berlangsung.
3. Jangan biarkan panelis keluar dari topik yang sudah disepakati.
Tak jarang, salah satu panelis keluar dari jalur yang sudah disepakati. Hal ini tentu berbahaya dan membuat semua yang terlibat menjadi tidak nyaman.
Kembalikan topik ke jalurnya. Seorang moderator harus bisa memotongnya dengan sopan. Sehingga yang bersangkutan pun tidak merasakan malu di depan penonton atau peserta lainnya.
4. Harus disiplin dalam waktu
Sebagai moderator, itu tugas Anda untuk memperhatikan jam.
"Seorang moderator harus memastikan bahwa setiap anggota panel mendapat waktu yang sama untuk memberikan pandangan-pandangannya tentang topik tertentu dalam diskusi," kata Dippak Khurana, co-founder dan CEO Vserv.
Jika ada seorang panelis berbicara di luar topik dan mengambil waktu sembarangan, apakah penonton akan terus tertarik dan mau terlibat dalam diskusi tersebut?
5. Jangan Membuat asumsi tentang panelis
Jika hal tersebut terjadi, Anda akan benar-benar membuat para penelis tidak nyaman dalam diskusinya. Jadi pastikan Anda mengetahui apa yang sedang dibicarakan dan kepada siapa ditujukan.
6. Ubah ketegangan menjadi sesuatu yang menarik
Beberapa tahun lampau, seorang reporter mewawancara atlet olimpiade. Sebelum dan setelah kompetisi, pertanyaan yang sama. “Apakah Anda tegang? Dijawab oleh semua atlet dengan kalimat yang sama: “Tidak, saya sangat senang.â€Â Padahal mereka semua  melihat tanda-tanda ketegangan. Yaitu tangan berkeringat, tekanan dan degup jantung sangat kencang.
Hal yang sama terjadi saat Anda di atas panggung. Bersikap yang sama dengan para atlet tersebut akan memberikan efek positif pada Anda. Akan membantu Anda tampil baik dan mengesankan.
7. Ucapakan terimakasih saat acara berakhir.
Aplaus adalah sebuah hadiah. Dan saat  menerima hadiah, tentu ekspresi senang akan muncul di wajah Anda. Dua kata ajaib yang bisa mewakili itu semua: Thank you alias terimakasih.
"Mereka memberi waktunya untuk Anda, dan merkea memberi Anda juga sebuah aplaus. Itu adalah sebuah hadiah, dan Anda harus berterimakasih,†ujar Khurana.
Debat Pilkada DKI pun pasti akan riuh rendah dengan tepuk tangan. Acara mnearik atau tidak, pasti para panelis, penonton dan moderator lah yang menentukan.
Sumber: TEMPO