Memilih Pasangan Hidup Berdasarkan Urutan Lahir

Senin 09 Januari 2017, 05:57 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mencari pasangan hidup yang tepat butuh perjuangan, semakin rumit ketika psikolog meyakini bahwa urutan lahir mempengaruhi kecocokan kita dan si dia.

Psikolog Kevin Leman dalam bukunya “The New Birth Order Book: Why You are the Way You are” menulis urutan lahir dapat mempengaruhi kesehatan suatu hubungan. 

Leman mengambil referensi dari studi yang diterbitkan di Journal of Marriage and Family yang mengevaluasi kualitas hubungan 236 pebisnis dan pasangannya berdasarkan urutan kelahiran. 

Disarikan dari buku Leman dan studi-studi serupa sebelumnya, berikut kombinasi pasangan terbaik (dan terburuk) berdasarkan urutan lahir seperti dilansir Independent:

1. Anak sulung

Pasangan terbaik: Bungsu

Pasangan terburuk: Sulung

Berdasarkan studi Walter Toman, profesor Psikologi Klinis di Jerman, dari 3.000 keluarga, ada peluang besar pernikahan sukses saat seseorang yang lahir sebagai anak sulung punya pasangan yang merupakan anak bungsu. Menurut Leman, ini disebabkan ketertarikan pada hal yang berlawanan.

Anak sulung bisa mengajari si bungsu hal-hal kecil tentang manajemen, sementara si bungsu bisa membuat suasana tetap ringan dan mengingatkan si sulung agar tidak menjalani semuanya serba serius.

Menurut studi, pasangan yang paling cocok adalah perempuan yang lahir sebagai anak sulung dengan pria yang lahir sebagai bungsu karena mereka butuh keharmonisan satu sama lain.

Sesama sulung bisa memicu pertengkaran karena sama-sama perfeksionis dan ingin melakukan semua sesuai keinginan mereka masing-masing, jadi semua tergantung pada kontrol diri tiap orang.

Tapi jangan khawatir bila Anda dan pasangan sama-sama anak pertama. Contohnya adalah Hillary dan Bill Clinton yang juga sesama sulung, mereka sudah menikah selama 41 tahun.

Untuk mencegah pertengkaran, Leman menulis bahwa setiap orang harus mencoba menahan diri dan berhenti mengkritik. Penting juga untuk berbagi tugas, misalnya siapa yang harus bayar tagihan listrik atau siapa yang harus belanja.

Pasangan sulung - anak tengah bisa membingungkan bagi anak pertama, sebab anak tengah bisa jadi tertutup dan kurang baik mengekspresikan perasaan mereka. 

Pasangan sulung - anak tengah harus belajar terbuka satu sama lain, dan si sulung harus mendorong anak tengah untuk berpendapat dengan pertanyaan seperti, “Bagaimana menurut kamu?” atau “Bilang padaku apa yang kamu rasakan.”

2. Anak tengah

Pasangan terbaik: Bungsu

Pasangan terburuk: Anak tengah

Leman mengatakan anak tengah tidak baik dalam berkomunikasi. Sesama anak tengah cenderung enggan konfrontasi satu sama lain karena malas ribut, kemudian memendam perasaannya.

Anak tengah seharusnya punya rekam jejak terbaik dalam mempertahankan pernikahan karena mereka tumbuh dengan belajar berkompromi dan bernegosiasi dengan saudara-saudaranya, kata Leman. 

Namun, ini bisa juga membingungkan pasangan mereka karena anak tengah bisa sering menyembunyikan perasaan, bukannya mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Leman menyarankan agar pasangan sesama anak tengah untuk memberi ruang pada pasangan seperti membiarkan mereka berkawan di luar rumah, juga menunjukkan respek, misalnya tidak lupa menelpon untuk mengabari bila akan datang terlambat.

Anak tengah - bungsu pasangan yang bagus. Leman mengatakan anak tengah yang bisa berkompromi bisa jadi pasangan tepat untuk bungsu yang biasanya lebih terbuka. Mereka juga bisa berkomunikasi dengan baik karena anak tengah tidak merasa terancam dengan si bungsu, jadi komunikasi bukan masalah. 

Tetapi ada risiko anak tengah lebih patut dihormati, jadi hati-hati dengan hal itu. Penting juga menyadari bahwa anak bungsu cenderung egois dan penuh keinginan. Aturan umumnya, jangan mengejek pasanganmu, tertawalah bersamanya, bukan menertawakannya.

3. Anak bungsu

Pasangan terbaik: Sulung

Pasangan terburuk: Bungsu

Pasangan sesama bungsu bisa jadi mimpi buruk. Mereka punya kecenderungan bermasalah dalam hal finansial dalam pernikahan, butuh usaha keras untuk mengatur siapa yang mengurus ini dan itu. Bila tidak ada keputusan jelas, pasangan bungsu bisa mudah mendapat masalah.

Menurut Leman, anak bungsu cenderung menyalahkan orang lain. Jadi jika kedua orang saling menyalahkan untuk semua hal, tidak akan ada habisnya.

Untuk memastikan ini tidak terjadi, Leman menyarankan agar setiap orang harus saling bertanggung jawab. Juga, jaga rasa humor dan cobalah untuk tetap santai.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tanpa Izin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia