SUKABUMIUPDATE.com - Kecemasan dapat disebabkan oleh kondisi mental, kondisi fisik, efek obat-obatan, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, atau kombinasi dari semuanya. Tugas awal dokter adalah melihat apakah kecemasan Anda merupakan gejala dari kondisi medis lain.
Gangguan kecemasan berbeda dengan kecemasan normal. Akan tetapi penyakit ini adalah bentuk penyakit mental yang paling umum dan menyerang hampir 1 dari 5 orang dewasa. Hal ini dapat melibatkan periode kekhawatiran atau ketakutan berlebihan yang lebih dari yang Anda harapkan dari jenis pemicu stres sehari-hari.
Bagaimana Saya Dapat Mencegah Kecemasan?
Mengutip dari situs resmi halodoc, berikut beberapa tips mudah mencegah kecemasan :
Tips pertama yaitu perhatikan saat kita mengkonsumsi makanan, apakah makanan tersebut bergizi atau tidak.
Walaupun terlihat sepele, namun hal ini merupakan salah satu cara yang dapat berpengaruh. Karena hal ini dapat menjadi penyebab gangguan kecemasan.
Apabila sudah terbiasa dengan konsumsi makanan sehat, maka tubuh dan pikiran kita juga akan ikut sehat. Namun sebaliknya, apabila terbiasa konsumsi makanan yang kurang sehat maka tubuh juga akan tidak stabil.
Baca Juga: Sempat Tidak Bisa Diakses, Instagram dan Facebook Kembali Normal
2. Lakukan Me Time
Melakukan rutinitas yang sama setiap hari akan membuat kita merasa stres bahkan cemas. Maka dari itu, cobalah luangkan waktu untuk membahagiakan diri sendiri. Seperti membaca buku, berjalan-jalan, bahkan apapun yang dapat membuat perasaan menjadi lebih relax.
3. Mulailah Untuk Berkata Tidak
Sebagian dari kita tidak berani untuk berkata “tidak” meskipun hal tersebut membuat diri kita tidak nyaman. Mulai sekarang cobalah untuk menolak apapun yang sekiranya hal itu membuat tidak nyaman.
4. Buat Jurnal Tentang Kecemasan
Cobalah catat apa saja hal-hal yang membuat kamu khawatir, merasa cemas, apa pemicunya, dan kapan terjadi. Dengan begini, kamu akan lebih mudah merincikan penyebabnya. Ini sangatlah penting untuk dapat disampaikan kepada psikolog maupun psikiater agar mereka mengetahui gejalanya dan apa saja cara untuk menghindarinya.
5. Bangun Rasa Percaya Diri
Setiap orang yang memiliki gangguan kecemasan umumnya memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah. Merasa tidak berharga hanya akan memperburuk keadaan, karena akan membuat kita sulit bersosialisasi, menjadi pasif dalam berinteraksi, bahkan takut akan dihakimi.
Maka dari itu, bangunlah kembali rasa percaya diri salah satunya dengan cara kumpul dengan teman-teman, sahabat, melibatkan diri dalam acara sosial, berkarya, bahkan membantu sesama yang membutuhkan.
Baca Juga: Hergun Apresiasi Tingkat Partisipasi Politik Warga Sukabumi di Pemilu 2024
Sekilas Tentang Penyebab Kecemasan
Penyebab umum kecemasan meliputi gangguan berikut :
● Prolaps katup mitral atau tidak normalnya ritme jantung, dan kelainan jantung lainnya seperti tiroid yang terlalu aktif atau terlalu cepat adalah bahasa gaul untuk amfetamin yang tidak diresepkan oleh dokter.
Stimulan lain seperti kokain, amfetamin, kafein, dan sesak napas. Gejala yang sama juga dapat disebabkan oleh kopi pusing, detak jantung.
Selain kecemasan, gejala umum gangguan panik adalah jantung berdebar karena merasakan Gangguan kecemasan umum.
● Gangguan fobia.
● Gangguan stres.
Peristiwa hidup yang dapat menyebabkan kecemasan antara lain :
● Stres di tempat kerja
● Stres yang berasal dari sekolah
● Stres dalam hubungan pribadi seperti pernikahan
● Stres karena kondisi finansial
● Stres akibat kejadian global atau masalah politik
● Stres akibat kejadian dunia yang tidak dapat diprediksi atau tidak pasti, seperti pandemi
● Stres yang diakibatkan trauma emosional seperti kematian orang yang sangat dicintai
● Stres karena penyakit medis yang serius
Faktor luar lainnya yang dapat menimbulkan kecemasan yaitu :
● Efek samping pengobatan
● Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain
● Gejala penyakit medis seperti serangan jantung, serangan panas, hipoglikemia
Kekurangan oksigen dalam berbagai keadaan seperti penyakit ketinggian, paru-paru, pembuluh darah,pembekuan darah, atau emboli paru emfisema yang merupakan tanda penyakit jantung, 43% ditemukan menderita gangguan panik. Kondisi yang berhubungan dengan jantung seperti nyeri dada.