SUKABUMIUPDATE.com - Spacecom, perusahaan telekomunikasi Israel, kembali menandatangani kesepakatan dengan SpaceX untuk meluncurkan dua satelit komunikasi setelah peluncuran terakhir gagal. Sebelumnya, tahun lalu, peluncuran roket Falcon 9 yang ditangani oleh operator satelit Israel mengalami kegagalan yang sangat mengerikan. Roket tersebut meledak di Cape Canaveral, Florida.
Namun, Kamis pekan lalu, Spacecom menyatakan bahwa satelit baru, Amos-17, akan diluncurkan ke orbit pada 2019. Peluncurannya akan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 tanpa biaya tambahan. Spacecom menyatakan, bahwa Israel bersedia membayar SpaceX senilai US$ 62 juta (sekitar Rp 852 miliar) untuk meluncurkan satelit kedua, Amos-8, satu tahun setelahnya.
Kesepakatan tersebut merupaka sebuah berita baik untuk Spacecom setelah beberapa tahun mengalami kemunduran akibat ledakan SpaceX. Pada 2015, Spacecom kehilangan salah satu satelitnya. Awal tahun ini salah satu pemegang sahamnya menjadi target investigasi keamanan.
Amos-17 dibeli dari Boeing Atellite System International dengan harga US$ 161 juta (sekitar RP 2,1 triliun). Satelit ini akan digunakan Spacecom untuk memenuhi kebutuhan pasar akan perkembangan pelayanan satelit di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.
Peluncurannya akan dilakukan pada kuartal kedua 2019 dan akan beroperasi selama 19 tahun. Sedangkan Amos-8 akan diluncurkan satu tahun setelahnya, yaitu pada pertengahan tahun 2020.
Sumber: Tempo