SUKABUMIUPDATE.com - Suasana sakral pernikahan mendadak berubah jadi penuh kejutan di Desa Babakanjaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (27/4/2025) ketika rombongan relawan datang membawa kantung mayat ke pelaminan.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah petugas berseragam kebencanaan bersama anggota Polsek dan Koramil Parungkuda membawa kantung oranye khas evakuasi jenazah menuju pelaminan. Tamu undangan, termasuk kedua mempelai, tampak terkejut.
Namun, suasana berubah ketika kantung dibuka dan isinya adalah sahabat relawan yang langsung mengalungkan hadiah kepada pengantin pria, Riki, yang juga relawan kebencanaan. Tawa dan tepuk tangan pun langsung pecah memenuhi ruangan.
Cuplikan video tersebut sontak menjadi FYP (For You Page) di TikTok setelah diunggah oleh akun @arisu_g0, dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali.
Baca Juga: KDM Usul Kota Sukabumi Ganti Status Jadi Kabupaten Dengan Tambahan Kecamatan Baru
Saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Ketua Parungkuda Quick Respon, M. Ramdan mengatakan, aksi ini merupakan kejutan spontan untuk Riki, yang dikenal jahil di kalangan para relawan.
“Sebetulnya ini spontan, enggak direncanakan jauh-jauh hari. Waktu malam lihat kantung mayat, langsung kepikiran ide jail buat Riki. Soalnya dia juga orangnya jail banget, jadi kita kasih ‘hadiah’ spesial," ujar M. Ramdan, yang turut dalam aksi kejutan tersebut, Selasa (29/4/2025).
Menurut Ramdan, kekompakan antara relawan dan aparat di wilayah Parungkuda memang sudah terbentuk dari berbagai kegiatan lapangan—mulai dari evakuasi bencana hingga aksi sosial. Jadi, wajar kalau chemistry-nya kuat dan ide-ide "liar" pun bisa muncul begitu saja.
“Riki itu aktif banget di berbagai organisasi sosial dan kemanusiaan. Dan yang masuk kantung mayat itu, Bram, sahabatnya sendiri dari Pramuka Peduli Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Meski mengundang tawa, Ramdan mengaku sempat khawatir soal tanggapan tamu undangan.
“Tadinya kita waswas juga, makanya MC kita arahkan dulu agar memberi edukasi bahwa ini hanya hiburan. Alhamdulillah semuanya paham dan akhirnya ikut terhibur juga,” ucapnya.
Lucunya lagi, mereka sempat kepikiran untuk membawa alat senso alias gergaji mesin demi kesan dramatis. Tapi rencana itu dibatalkan demi keamanan dan supaya tidak membuat panik para tamu undangan lain.
“Karena cuma beberapa orang yang tahu, takut yang lain bingung. Jadi kita jalani yang simpel aja,” tambahnya sambil tersenyum.
“Konsep kayak gini baru pertama kali. Enggak ada rencana panjang, langsung kepikiran dan dieksekusi,” pungkasnya.