SUKABUMIUPDATE.com - Anak Buah Kapal (ABK) bernama Zamakh Sari Ahmad (19 tahun) asal Dusun Singkil RT 03/07 Desa Astana Japura, Kecamatan Astana Japura, Kabupaten Cirebon, dilaporkan hilang di laut saat KM PTR 01 yang dinaikinya dalam perjalanan pulang menuju Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 27 April 2025 sekira pukul pukul 09.00 WIB saat KM PTR 01 melintas di antara perairan Muara Cikaso Tegalbuleud dan Karangbolong Cibitung. Sang nakhoda, Wiharjo (52 tahun), menyebut kejadian ini baru diketahui setelah ABK yang lain menyadari tidak menemukan Zamakh di bagian depan maupun belakang kapal.
“Saya fokus menjalankan kapal, sedangkan enam ABK memperbaiki jaring di bagian depan. Setelah selesai, salah satu dari mereka ke belakang untuk mengambil kantong jaring, tapi kaget karena korban tidak ditemukan di mana-mana. Kami memeriksa seluruh ruangan kapal, dan benar, Zamakh tidak ada,” ujar Wiharjo kepada sukabumipdate.com, Selasa (29/4/2025).
Menindaklanjuti hal tersebut, Wiharjo segera melapor kepada pengurus KM PTR 01, kapal milik H Supardi (dikenal sebagai H Kancil), warga Ujunggenteng. Berdasarkan instruksi, kapal yang awalnya akan kembali ke Pantai Ujunggenteng setelah beroperasi, kembali berputar arah untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi terakhir korban terlihat.
KM PTR 01 yang dinaiki Zamakh Sari Ahmad (19 tahun). | Foto: Istimewa
Baca Juga: Diduga Terpeleset, Nelayan Hilang di Perairan Ujunggenteng Sukabumi
“Kami segera putar balik ke titik yang kami curigai korban jatuh, sekitar perairan Muara Cikaso dan Karangbolong. Bantuan datang dari KM PTR 02 dan PTR 03. Kami melakukan pencarian selama tiga hari,” kata Wiharjo.
Salah satu ABK, Candita (30 tahun) membenarkan bahwa semua kru saat itu berada di bagian depan kapal dan sibuk memotong jaring. “Karena kami fokus bekerja, kami tidak tahu pasti kapan dia (Zamakh) pergi ke belakang. Baru sadar saat dicari tidak ada,” ungkapnya.
Adapun ciri-ciri korban yang hilang adalah tinggi sekitar 165 sentimeter, berbadan kurus, dan berambut cepak. Ketika terakhir terlihat, ia mengenakan celana panjang warna abu-abu (seragam SMA) dan bersarung karena bajunya sedang dijemur di tali kapal. Hingga saat ini Zamakh Sari Ahmad belum ditemukan dan pencarian masih dilakukan.
Diberitakan sebelumnya, KM PTR 01 berangkat dari Ujunggenteng menuju perairan Cibuni pada Selasa, 22 April 2025 sekira pukul 13.00 WIB. Selama beberapa hari, kapal tersebut melakukan aktivitas penangkapan ikan. Namun saat perjalanan pulang menuju Ujunggenteng, tepat di perairan tengah, Zamakh diduga terpeleset dan jatuh ke laut.