SUKABUMIUPDATE.com – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menggelar apel khusus pada Jumat, 25 April 2025.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, didampingi Staf Ahli dan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi.
"Alhamdulillah, hari ini kita telah melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana. Ini menjadi momentum penting mengingat Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah rawan bencana, bahkan menempati urutan kedua setelah Kabupaten Cianjur," ujar Ade Suryaman.
Dalam sambutannya, Ade Suryaman mengingatkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Kabupaten Sukabumi mengalami sejumlah bencana besar. Mulai dari peristiwa 4 Desember 2024 yang berdampak pada 9.591 rumah, kemudian bencana pada 6 Maret 2025, 6-7 April 2025, hingga kejadian terakhir pada 19 April 2025 di wilayah Palabuhanratu.
Baca Juga: Jelang HKBN 2025, BPBD Sukabumi Gelar Simulasi Evakuasi Mandiri Gempa Bumi
"Jika dilihat dari catatan, bencana ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan tetapi juga memakan korban jiwa. Oleh karena itu, kesiapsiagaan semua pihak, tidak hanya BPBD, menjadi sangat penting," tegasnya.
Ade juga mengapresiasi kerja keras BPBD Kabupaten Sukabumi dan jajaran yang sigap merespons berbagai kejadian bencana, bahkan saat terjadi di tengah malam. Ia menilai tanpa kesiapsiagaan personel BPBD di lapangan, penanggulangan bencana akan menjadi jauh lebih berat.
"Saya sering cek langsung posisi Pak Kalak BPBD saat terjadi bencana, seperti kejadian di Palabuhanratu. Saya merasa bangga. Kinerja mereka luar biasa, tanpa bantuan teman-teman di lapangan kita pasti akan kewalahan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ade mengingatkan bahwa tugas penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD semata. Perangkat daerah lain seperti Dinas Sosial dan unsur pemerintah daerah lainnya juga harus terlibat aktif dalam koordinasi dan penanganan di lapangan.
Dengan jumlah pegawai BPBD Kabupaten Sukabumi yang hanya 74 orang untuk mengcover 47 kecamatan, 381 desa, dan 5 kelurahan, serta wilayah seluas 4.136 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 2,8 juta jiwa, Ade menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak.
"Pelaksanaan penanggulangan bencana harus menjadi kerja bersama. Terima kasih kepada Pak Kalak BPBD beserta jajaran atas kinerjanya yang memuaskan. Tapi tentu saja, kinerja dan disiplin harus terus ditingkatkan," pungkasnya. (adv)