SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan darurat Bojongkopo yang membentang di atas Sungai Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, kini telah diganti menggunakan material beton, setelah sebelumnya menggunakan gorong-gorong baja yang kemudian rusak akibat luapan air sungai.
Diketahui, jembatan darurat ini dibangun sebagai pengganti sementara Jembatan Bojongkopo yang amblas pada 6 Maret 2025 lalu. Sayangnya, belum lama difungsikan, jembatan darurat yang di bangun menggunakan gorong gorong baja tersebut hancur terseret derasnya arus sungai yang membawa material pohon, pada Minggu 13 April 2025.
"Iya betul, sekarang diganti pakai beton agar masyarakat lebih yakin dan tidak ragu. Sebenarnya kekuatannya tidak jauh beda dengan yang sebelumnya, hanya saja waktu itu rusak karena debit air tinggi membawa material pohon jadi terseret," ujar Dedi Mulyadi, Petugas Lapangan PPK 2.3 Provinsi Jawa Barat dari Kementerian PUPR, Jumat (25/4/2025).
Baca Juga: PT PLN Indonesia Power UBP JPR Wujudkan Lingkungan Kerja Inklusif dan Setara Gender
Dedi menambahkan, jembatan beton yang kini berdiri telah bisa dilalui kendaraan roda empat. "Alhamdulillah sekarang sudah bisa dilewati dengan aman dan lancar. Tapi sesuai kesepakatan, hanya kendaraan roda empat dengan tonase maksimal 4 ton yang boleh melintas. Sementara jembatan utama atau jembatan lama Bojongkopo masih digunakan untuk kendaraan roda dua," jelasnya.
Perbaikan infrastruktur di kawasan ini terus dikebut pasca kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Dedi, progres pengerjaan jembatan utama Cidadap sudah dimulai, termasuk survei dan penggambaran teknis, serta pengiriman alat berat ke lokasi.
"Pengerjaan jembatan sudah siap, tinggal menunggu pergeseran jaringan PLN yang ditargetkan selesai dalam minggu ini," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pasca amblasnya jembatan pada Maret lalu, pemerintah bergerak cepat. "Begitu kejadian, langsung turun PJ PU dan Pak Wapres, lalu dilakukan penguatan pondasi pancang untuk mengantisipasi robohnya struktur saat pembongkaran," pungkas Dedi.