23 Jam Tragedi Sukabumi: Tembakan Maut Peluru Nyasar hingga Duka di Pemakaman Otib

Sukabumiupdate.com
Jumat 25 Apr 2025, 10:59 WIB
(Ilustrasi) Otib tewas tertembak di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU

(Ilustrasi) Otib tewas tertembak di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa tragis dialami Otib (60 tahun), petani asal Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Nyawanya melayang akibat peluru nyasar yang ditembakkan JF, pemburu asal Bogor, saat berburu babi hutan di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Selasa malam, 22 April 2025. Berikut timeline kronologi mencekam yang mengiringi insiden ini:

Kejadian Berdarah

Selasa, 22 April 2025

- Sebelum pukul 23.00 WIB

JF mendatangi Eem (55 tahun), istri Otib, menanyakan lokasi babi hutan. Siapa sangka, percakapan itu menjadi awal bencana yang merenggut nyawa suaminya.

- Pukul 23.00 WIB

Tembakan dilepaskan. Bukannya mengenai buruan, peluru justru menghantam Otib yang sedang berada di saung. Jerit Eem memecah malam, sedangkan JF dan rombongannya tersentak oleh apa yang baru saja mereka lakukan.

Baca Juga: Kearifan Lokal di Ujung Senapan: Insiden Peluru Nyasar dan Larangan Menyebut Bagong di Sukabumi

Upaya Penyelamatan yang Gagal

Rabu, 23 April 2025

- Pukul 03.00 WIB

Dalam kepanikan, JF mengevakuasi tubuh Otib menggunakan mobilnya. Nyawa yang tersisa di tubuh pria malang itu semakin memudar.

- Pukul 05.30 WIB

Otib tiba di RSUD Jampangkulon. Namun upaya penyelamatan gagal. Kondisinya yang kritis membuatnya harus dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH di Kota Sukabumi. Sayangnya, takdir berkata lain.

- Pukul 12.30 WIB

Proses autopsi dilakukan di RSUD R Syamsudin SH. Hasilnya jelas: sebuah luka yang menusuk dalam telah mengakhiri hidup pria yang hanya ingin bekerja demi keluarganya.

- Pukul 17.00 WIB

Autopsi selesai. Jenazah Otib dikembalikan ke keluarganya yang tengah berduka.

- Pukul 22.00 WIB

Jenazah tiba di rumah duka dan segera dimakamkan di TPU Cigablog, Desa Kademangan, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan tetangga.

Pemburu Ditangkap

Pelaku, JF, kini mendekam di balik jeruji setelah ditangkap polisi. Senjata yang digunakannya disita sebagai barang bukti. Aparat menjanjikan penegakan hukum, namun luka keluarga Otib tak akan sembuh begitu saja.

Otib bersama istrinya memang sering bertani dan bermalam di tempat kejadian. Tidak lama setelah suara tembakan terdengar dari arah ladang, Eem menduga para pemburu berhasil menembak babi, namun ternyata suaminya yang menjadi korban.

Empat pemburu kemudian muncul di tempat kejadian, tiga di antaranya warga Desa Sumberjaya, sedangkan satu lainnya dari Bogor, tetapi memiliki rumah di Kampung Cipangparang, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud. Orang tersebut yang kini diketahui berinisial JF, diduga menjadi juru tembak dalam pemburuan.

Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH dr Nurul Aida Fathya menyebut luka Otib yang berdasarkan karakteristiknya disebabkan kekerasan tumpul itu memiliki panjang kurang lebih 18 sentimeter. Posisi lukanya membentang dari kanan ke kiri dan melintasi garis tengah tubuh. Namun Aida mengatakan timnya tidak menemukan benda apa pun.

"Ditemukan adanya luka pada area punggung. Lukanya cukup dalam karena menimbulkan kerusakan pada organ dalam dan ada banyak perdarahan, kelihatan di pakaian. Beberapa organ juga tampak pucat. Ukurannya cukup besar, sekitar 18 sentimeter, (kedalamannya) sampai organ dalam, sampai rongga tubuh," kata dia pada Rabu malam, 23 April 2025.

Otib diperkirakan meninggal dua belas jam sebelum autopsi berlangsung. "Penyebab kematiannya adalah kekerasan tumpul yang di daerah punggung yang menyebabkan kerusakan pada paru dan menimbulkan perdarahan," lanjut Aida.

Berita Terkait
Berita Terkini