SUKABUMIUPDATE.com – Belasan emak-emak yang jadi korban Tabungan Hari Raya atau tabungan lebaran fiktif di Sukabumi kembali mendatangi Polres Sukabumi Kota pada Kamis (24/5/2025). Kedatangan mereka untuk meminta kepastian hukum terkait penanganan kasus dugaan penipuan yang mereka alami.
Diketahui, proses penyelidikan kasus tabungan bodong tersebut telah berjalan hampir dua bulan sejak dilaporkan ke Mapolres Sukabumi Kota pada Jumat, 21 Maret 2025.
Salah satu korban, Mugiasih (29 tahun), menjelaskan bahwa kedatangan mereka kali ini bertujuan untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus.
“Kedatangan kami sekarang itu dalam rangka menanyakan kembali perkembangan kasus penipuan Tabungan Hari Raya yang kemarin, jadi sudah sejauh apa perkembangannya, karena ini kan sudah hampir dua bulan kasusnya,” ujar Mugiasih kepada sukabumiupdate.com.
Mugiasih juga menyebut para korban berharap kasus ini tidak berlarut-larut, mengingat masing-masing dari mereka memiliki kesibukan.
“Selain itu kita juga para korban kan nungguin juga yah kabar terbarunya gimana, kalau gini terus sama juga ngebuang-buang waktu kita, kan kita juga ada kerjaan punya kesibukan masing-masing, kan pikiran juga jadi kemana-mana,” jelas dia.
Baca Juga: Cerita Ibu-ibu Sukabumi Korban Kasus Tabungan Lebaran Dibawa Kabur, Terpaksa Talangi Kerugian
Menurut Mugiasih, pihak kepolisian hingga saat ini belum memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan kasus tersebut. Namun, ia mengungkapkan bahwa seluruh korban telah dimintai keterangan sebagai saksi.
“Untuk keterangan polisi belum ya soalnya kita juga belum dipanggil masuk jadi belum tahu perkembangannya seperti apa. Untuk saksi sudah diperiksa semuanya lebih dari 10 orang,“ katanya.
Di tempat yang sama, Risma Ardana (35) menambahkan bahwa kunjungan mereka ke Polres kali ini merupakan yang ketiga kalinya sejak pelaporan.
“Iya ini kedatangan yang ketiga. Karena kita memang udah bener-bener habis waktu, tenaga, pikiran dan beban juga kan ke para korban terus ke para member juga kita harus mengganti kerugian ini,” ujar Risma.
Ia berharap polisi segera menangani kasus ini secara serius dan menangkap pelaku yang diduga masih belum diketahui keberadaannya.
“Informasi terbaru pelaku itu belum diketahui, jadi memang informasinya simpang siur ada yang bilang di daerah A, B, jadi nggak pasti gitu. Harapannya si kami para korban meminta tolong kepada pihak Kepolisian untuk segera ditindaklanjuti kasusnya agar cepet beres aja lah kasusnya,” pungkasnya.