Jalur Lingsel Sukabumi Jadi TPS Liar, Tumpukan Sampah Diangkut usai Viral

Sukabumiupdate.com
Kamis 24 Apr 2025, 17:46 WIB
Perugas DLH saat melakukan pengangkutan sampah di TPS liar di Jalur Lingsel, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Kamis (24/4/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

Perugas DLH saat melakukan pengangkutan sampah di TPS liar di Jalur Lingsel, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Kamis (24/4/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Jalan Lingkar Selatan (Lingsel) di Cibolang, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi viral di media sosial karena berubah jadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.

Usai viral, sampah yang menumpuk di pinggir jalan provinsi tersebut akhirnya diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Kamis (24/4/2025).  

Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi, dua armada truk pengangkut sampah bersama sejumlah petugas kebersihan tampak sibuk mengangkut sampah yang telah menumpuk di lokasi. Penanganan ini merupakan respons atas keluhan warga yang merasa terganggu dengan keberadaan sampah tersebut.

Fahmi Yudi Pratama (33), pemilik kafe di sekitar lokasi pembuangan, menyebutkan bahwa sampah liar tersebut sudah ada sejak beberapa tahun kebelakang dan tidak pernah dibersihkan hingga akhirnya menumpuk.

“Pertama si mungkin karena ada beberapa orang yang membuang sampah di sini, akhirnya orang lain pada ikut. Sedangkan ini tuh termasuk ke dalam TPS ilegal, jadi mungkin orang-orang pertama liatnya karena ada tumpukan sampah di situ jadi pada ikut buang sampah dan lama kelamaan jadi menumpuk,” ujar Fahmi.

Baca Juga: Tumpukan Sampah Cemari Jalan Perbatasan Ciracap-Waluran Sukabumi

Dia menyampaikan, meskipun pengangkutan sampah dilakukan secara rutin setiap hari Jumat, namun tidak pernah sampai habis mengingat armada pengangkut hanya mengangkut sampah secukupnya.

“Kemarin-kemarin memang secara rutin tiap hari Jumat diangkut, itupun sekaligus armada yang lewat, jadi kayanya kebetulan lewat aja armadanya soalnya hanya ngangkut secukupnya aja,” katanya.

Viralnya permasalahan ini bermula ketika Fahmi mengunggah video kondisi tumpukan sampah ke akun Instagram pribadinya dan menandai dinas terkait. Unggahan tersebut langsung mendapat respons cepat.

“Mungkin karena kemarin saya sudah mulai kesel sampahnya nggak diangkut-angkut, terus saya coba posting di media sosial dan tag beberapa dinas terkait, dan besoknya langsung ditanggapi dan langsung diangkut,” jelasnya.

Saat proses pengangkutan, Fahmi mendapat saran dari petugas DLH Provinsi Jawa Barat dan DLH Kabupaten Sukabumi untuk memasang banner larangan membuang sampah di lokasi tersebut.

“Tadi dari DLH Provinsi mereka menyarankan ke kita untuk bikin banner larangan buang sampah serta sanksi bagi yang membuang, terus disarankan untuk mencantumkan lokasi TPS resmi karena mungkin banyak yang nggak tahu lokasi TPS resminya di mana,” ucapnya.

“Kalau DLH kabupaten si sarannya untuk bikin banner aja dulu dan disarankan untuk koordinasi dengan RT RW setempat untuk mengimbau masyarakat sekitar agar tidak buang sampah di sini lagi,” tambah dia.

Karena lokasi sampah yang berdekatan dengan tempat usahanya, Fahmi kerap menerima keluhan dari pelanggan.

“Mungkin karena berdekatan dengan lokasi usaha saya, jadi ada beberapa customer yang ngadu soal bau sampah dan emang secara visual kan nggak enak dilihat juga. Selain itu, jadi ada beberapa lalat yang nyampe ke tempat usaha saya, kan itu ganggu banget,” tuturnya.

Fahmi pun berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Mungkin harapan ke depannya kepada masyarakat bisa lebih aware lagi soal sampah, jadi jangan buang di TPS ilegal. Dan kalau mau buang sampah, ya diusahakan di TPS yang resmi,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini