Tragedi di Ladang, Pemakaman Petani Korban Peluru Nyasar Warnai Duka Warga Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Kamis 24 Apr 2025, 14:55 WIB
Ilustrasi garis polisi. | Foto: Freepik

Ilustrasi garis polisi. | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Suasana duka menyelimuti pemakaman Otib (60 tahun) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cigablog, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Rabu malam, 23 April 2025. Ia adalah petani yang tewas tertembak peluru nyasar di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

"Setelah autopsi di RSUD R Syamsudin SH, jenazah korban dibawa ke rumah duka dan tiba sekira pukul 22.00 WIB. Tidak lama berselang, korban dimakamkan di TPU Cigablog. Kasusnya ditangani Polres Sukabumi. Hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolsek Tegalbuleud Iptu Azhar Sunandar, Kamis (24/4/2025).

Otib meninggal dunia setelah kehabisan darah dan mengalami luka terbuka akibat tembakan pada area punggung yang menembus rongga dada dan merusak paru-paru. Pada Selasa malam, 22 April 2025, ia bersama istrinya, Eem (55 tahun), bermalam di sebuah saung di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud.

Malam itu, tepatnya sebelum pukul 23.00 WIB, sejumlah pemburu datang dan sempat bertanya kepada istri Otib soal posisi babi hutan di sekitar wilayah tersebut. Tak lama, terdengar suara tembakan dari arah ladang. Eem yang masih terjaga menduga para pemburu berhasil menembak babi yang diincarnya, namun ternyata sang suami yang menjadi korban.

Empat pemburu lalu muncul di tempat kejadian, tiga di antaranya warga Desa Sumberjaya, sedangkan satu lainnya dari Bogor, tetapi memiliki rumah di Kampung Cipangparang, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud. Orang tersebut diduga menjadi juru tembak dalam berburu.

Lokasi saung Otib diduga tewas tertembak di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. | Foto: IstimewaLokasi saung Otib tewas tertembak di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Baca Juga: Kesaksian Kunci: Pemburu Muncul saat Otib Meregang Nyawa, Petani Sukabumi Korban Peluru Nyasar

Masyarakat berharap peristiwa ini tidak terulang dan aparat dapat menertibkan aktivitas berburu di kawasan hutan yang dekat dengan lahan garapan penduduk. "Pemburu harus lebih hati-hati karena banyak warga yang mulai kembali bertani (huma) di lahan Perhutani, juga kepada intansi terkait agar ada penertiban," kata warga, Regar (50 tahun).

Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH dr Nurul Aida Fathya menyebut luka terbuka Otib yang berdasarkan karakteristiknya disebabkan kekerasan tumpul memiliki panjang 18 sentimeter. Posisi lukanya membentang dari kanan ke kiri dan melintasi garis tengah tubuh. Namun Aida mengatakan timnya tidak menemukan benda apa pun.

Keterangan itu diperoleh Aida setelah melakukan autopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi selama lima jam pada Rabu kemarin, mulai pukul 12.30 WIB hingga sekira 17.00 WIB. Adapun Otib diperkirakan meninggal dua belas jam sebelum autopsi berlangsung. Kepergiannya meninggalkan duka, khususnya bagi istri dan dua anak perempuannya.

Berita Terkait
Berita Terkini