SUKABUMIUPDATE.com - Delapan remaja yang terafiliasi geng motor kelas pelajar di Kota Sukabumi dititipkan ke pondok pesantren setelah ditangkap saat akan tawuran di Kecamatan Cibeureum. Mereka merupakan gabungan dari dua kelompok dan kasus yang hampir mirip.
Polisi menangkap dua pelajar terafiliasi geng motor saat hendak tawuran di Jalan Parahita, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, 21 April 2025. Lalu enam pelajar akan tawuran di Jalan Pembangunan, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, 22 April 2025.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih menyebut kedelapan remaja itu adalah gabungan dari dua kelompok dan kasus yang berbeda. “Kedelapan remaja yang rata-rata pelajar sekolah tersebut diamankan Polsek Cibeureum,” kata dia pada Kamis (24/4/2025).
Mengantisipasi kenakalan remaja yang berulang serta hasil kesepakatan bersama dan penandatanganan MoU penanganan geng motor maupun tawuran, polisi menitipkan kedelapan remaja itu ke Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi untuk dibina.
Mereka diantar orang tuanya ke Pondok Pesantren Dzikir Al Fath pada 23 April 2025. “Kami mengantarkan delapan remaja ke Pondok Pesantren Dzikir Al Fath untuk menjalani program Lentera Bintana selama enam hari,” kata Astuti.
Baca Juga: Hendak Tawuran Bersajam di Sukabumi, 2 Remaja Diduga Geng Motor Ditangkap
“Kedelapan anak ini akan mendapatkan pembinaan, baik dari segi mental maupun spiritual, serta mendapatkan berbagai keterampilan atau kreatifitas yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
Astuti menjelaskan progran Lentera Bintana merupakan hasil dari kesepakatan Polres Sukabumi Kota bersama pemerintah daerah, Kodim 0607 Kota Sukabumi, FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kota dan Kabupaten Sukabumi, dan tokoh masyarakat untuk menanggulangi aksi geng motor dan tawuran di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
“Kami berharap program ini dapat mengubah pola pikir adik-adik kita yang tadinya ikut dalam aksi geng motor dan tawuran menjadi orang yang lebih baik, lebih kreatif, dan produktif, serta memiliki karakter yang baik dan agamis, membanggakan orang tua maupun Kota Sukabumi,” katanya.