SUKABUMIUPDATE.com - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sukabumi melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan peluru nyasar yang menewaskan seorang petani bernama Otib (60 tahun) di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono. Dia memastikan, kasus ini sudah ditangani oleh pihaknya.
"Sudah di tangani Polres Sukabumi, dalam pendalaman penyidikan," ujar Hartono kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/4/2025).
Meski begitu, Hartono belum bisa menyampaikan perkembangan terbaru terkait penyelidikan kasus ini. Ia berjanji menyampaikannya usai gelar perkara.
"Nanti kalau sudah gelar (perkara), baru bisa update pastinya," tandasnya.
Baca Juga: Korban Peluru Nyasar! Kronologi Petani Tewas Tertembak di Tegalbuleud Sukabumi
Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, jenazah Otib dikabarkan telah selesai menjalani proses autopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Proses tersebut dilaksanakan oleh pihak tim Forensik sejak pukul 12.30 hingga 17.00 WIB.
Diberitakan sebelumnya, korban yang diketahui merupakan warga Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade itu ditemukan tak bernyawa dengan luka terbuka di bagian punggung kanan. Saat itu, Otib tengah berada di dalam saung huma yang terletak di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, korban diduga tertembak peluru nyasar yang berasal dari rombongan pemburu babi hutan di kawasan tersebut.
Baca Juga: Autopsi Ungkap Sebab Kematian Petani Sukabumi yang Diduga Tertembak Peluru Nyasar
Kepala Desa Kademangan Hendrik Kurnia mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan tentang kematian Otib pada Rabu pagi sekira pukul 05.00 WIB (23/4/2025). Sementara peristiwanya diperkirakan terjadi pada Selasa malam sekira pukul 23.00 WIB, 22 April 2025.
"Benar, kami menerima informasi Pak Otib meninggal dunia saat berada di saung huma di lahan milik Perhutani Cisujen. Saat itu beliau sedang bertani bersama istrinya, Bu Eem," ujar Hendrik kepada sukabumiupdate.com, Rabu siang.
Menurut Hendrik, korban sempat dibawa ke RSUD Jampangkulon, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk diautopsi.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tegalbuleud Iptu Azhar Sunandar ikut membenarkan adanya kejadian tersebut. "Memang benar, ada seorang petani huma yang meninggal dunia. Kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh Polres Sukabumi untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya singkat.