SUKABUMIUPDATE.com – Menjelang kegiatan perpisahan siswa di akhir tahun ajaran 2025, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, menegaskan bahwa pelaksanaan perpisahan siswa di tingkat SMA, SMK dan SLB harus dilakukan secara sederhana dan tidak memberatkan orangtua.
Penegasan ini disampaikan melalui Surat Edaran KCD Pendidikan Wilayah V Provinsi Jabar nomor 0905/PW.01/CADISDIKWIL.V, yang merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jabar nomor 6616/PW.01/SEKRE tertanggal 24 Februari 2025, tentang Penyelenggaraan Kegiatan Perpisahan Peserta Didik di Satuan Pendidikan SMA/SMK/SLB Se-Jawa Barat Tahun 2025.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah V Provinsi Jabar, Lima Faudiamar, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi beban orangtua siswa tanpa menghilangkan nilai-nilai pendidikan dalam momen perpisahan.
“Ini adalah instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar perpisahan dilaksanakan secara sederhana dan di lingkungan sekolah, sehingga tidak membebani orang tua,” ujar Lima kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/4/2025).
Baca Juga: Pegang Pipi di Bioskop, KCD V Jabar Ungkap Kronologis Pelecehan Oknum Guru SMAN 3 Sukabumi
Ia menambahkan, jika sekolah ingin mengadakan pentas seni, cukup memaksimalkan potensi dan bakat siswa tanpa perlu menyewa hiburan eksternal berupa Band dan lain sebagainya yang berbiaya besar.
“Kalau misalnya ada pentas seni, cukup memanfaatkan potensi anak-anak sendiri. Tidak perlu menyewa band atau pengisi acara lain yang membutuhkan biaya tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lima juga menegaskan bahwa sekolah dilarang melakukan pungutan kepada siswa untuk keperluan perpisahan atau wisuda.
“Sekolah dilarang melakukan pungutan kepada siswa untuk pelaksanaan perpisahan atau wisuda. Apalagi jika terjadi di sekolah negeri, akan kami proses sesuai Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelanggaran Disiplin,” tegasnya.
Menurut Lima, penyelenggaraan perpisahan secara sederhana tidak akan mengurangi makna dan esensi dari pendidikan itu sendiri.
“Perayaan perpisahan yang sederhana tidak akan mengurangi nilai dari pendidikan. Konsepnya saja yang kita ubah. Daripada berhura-hura, lebih baik diisi dengan sujud syukur dan doa bersama,” pungkasnya.